RADARSEMARANG.COM, PRAKTIKUM kimia pada umumnya dilakukan di ruangan yang dikenal dengan laboratorium kimia. Walaupun sudah tersedia tempat praktikum, alangkah baiknya mengajak siswa untuk melaksanakan praktikum di luar ruangan agar siswa merasakan suasana yang berbeda. Metode praktikum outdoor adalah metode pembelajaran dengan melaksanakan praktikum di luar ruangan. Variasi tempat praktikum akan membuat siswa lebih tertantang dan bersemangat ketika melakukan praktikum di luar ruangan. Bahan untuk praktikum di luar ruang merupakan bahan alam yang tersedia di lingkungan sekolah masing masing.
Jenis praktikum yang dapat dilakukan outdoor diantaranya adalah uji larutan asam-basa. Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada di lingkungan asam maupun lingkungan basa. Beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan antara larutan yang bersifat asam dengan larutan yang bersifat basa yaitu kertas lakmus, larutan indikator dan kertas Indikator (Tine Maria, 2013). Tumbuh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami salah satunya adalah bunga bunga telang.
Bunga telang termasuk dalam suku polong-polongan (Fabiaceae) atau Leguminase. Dalam kamus bahasa Inggris, bunga telang dikenal dengan nama “butterfly pea” atau “pigeon wings”. Bunga telang merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh dan hidup bertahun-tahun (perennial), berambut halus, dan bagian pangkal berkayu. Daunnya majemuk menyirip trifoleat seperti daun kacang-kacangan pada umumnya, bunganya tunggal seperti kupu-kupu yang keluar dari ketiak daun, warna bungannya biru terang dengan warna putih kekuningan di bagian tengah, tetapi ada juga bunga yang berwarna putih. Bunga telang juga memiliki polong dengan biji yang berbentuk seperti ginjal pipih (Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, 2008).
Bunga telang mengandung antosianin berwarna biru sehingga bunga yang dilarutkan dalam air akan menjadi warna biru. Sedangkan senyawa kimia pada mahkota bunga telang mengandung 14 jenis glikosida flavonol dan 19 jenis antosianin. Salah satunya adalah fenol dan delfinidin yang dapat membantu menyembuhkan radang pada mata.
Uji larutan asam basa menggunakan indikator alami di kelas XI MIPA SMAN 1 Karangkobar salah satunya menggunakan bunga telang yang banyak tumbuh di lingkungan sekolah. Langkah pertama sebelum uji pendahuluan, dibuat ekstrak bunga telang dengan cara menyeduh bunga telang menggunakan air pada suhu 100 derajat kemudian didinginkan. Larutan pembanding yang digunakan adalah larutan jeruk nipis sebagai asam dan larutan sabun sebagai basa. Selanjutnya dilakukan uji pendahuluan dengan meneteskan ekstrak bunga telang ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan sabun dan larutan jeruk nipis. Larutan sabun yang ditambah bunga telang akan berubah warna biru kehijauan sedangkan larutan jeruk nipis berubah warna menjadi merah muda. Langkah ketiga adalah uji asam basa pada beberapa sampel yang akan di uji. Sampel diletakkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan ekstrak bunga telang, kemudian dilakukan pengamatan warna sebagai pembanding adalah larutan pada uji pendahuluan.
Pengamatan warna pada uji asam basa menggunakan indikator alami membutuhkan ketelitian untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dari proses yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa larutan sampel yang ditetesi ekstrak bunga telang adalah asam jika memiliki kesamaan warna dengan air jeruk nipis yang ditetesi ekstrak bunga telang. Larutan sampel yang diuji dinyatakan sebagai basa jika memiliki kesamaan warna dengan larutan sabun yang ditetesi bunga telang.
Pemanfaatan bunga telang sebagai indikator alami pada uji asam basa dengan metode praktikum outdoor dapat digunakan sebagai alternatif untuk belajar kimia yang lebih menyenangkan. Selain itu dapat menumbuhkan kecintaan dan pengetahuan siswa terhadap jenis maupun manfaat tumbuhan dari lingkungan sekolah. (ag2/zal)
Guru SMAN 1 Karangkobar