31 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

SSPS Hindu-Buddha dengan Model Outdoor Learning Berbasis Perkemahan Sejarah

Oleh : Titik Qurniati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, “Buanglah cara-cara mengajar sejarah yang mengutamakan fakta sejarah”. Pengajaran sejarah hendaknya diselenggarakan sebagai satu avonturir bersama dengan guru dan siswa. Guru dan siswa melakukan riset bersama hingga bisa menghadirkan inti dari pembelajaran sejarah. Kegiatan ini yang harus guru sejarah lakukan di hadapan para siswa agar bisa menghadirkan pembelajaran sejarah yang bisa mencerdaskan.

Pembelajaran sejarah yang mencerdaskan adalah mampu mengaktifkan semua indra dalam kegiatan belajarnya. Aktifnya semua indra dapat terjadi jika siswa berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran (JPSI vol. 1, 2018: 124). Salah satu kegiatan pembelajaran sejarah yang mampu melibatkan siswa secara aktif dalam aktifitas belajar sejarah adalah pembelajaran outdoor learning. Pembelajaran sejarah merupakan salah satu pembelajaran yang mempunyai peluang besar untuk mengemas pembelajarannya berbasis lapangan dengan memanfaatkan situs yang ada di lingkungan sekitar daerahnya. Istilah kerennya SPSS. Kepanjangan dari Studi Sejarah Peninggalan Situs (Abd. Rahman Hamid, 2014: 92).

Penulis mencoba menghadirkan model pembelajaran yang membutuhkan tantangan di luar ruang kelas dengan menciptakan kelas luar biasa. Mengaplikasikan pembelajaran outdoor learning melalui kegiatan perkemahan sejarah kolaborasi dengan kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Hal ini dilatarbelakangi beberapa materi dalam mata pelajaran sejarah Indonesia kelas XI IPS khusus masa Hindu-Budha dan kolonial bisa dilakukan dengan mengaplikasikan model pembelajaran ini.

SMAN 1 Dukun Magelang berada di kawasan yang kaya akan peninggalan-peninggalan sejarah masa Mataram Hindu-Budha. Dengan kekayaan lokal daerah inilah sangat dimungkinkan jika pembelajaran sejarah model outdoor leaning bisa diaplikasikan di kelas XI IPS di sekolah ini. SSPS di Magelang ini diharapkan mampu menjadi salah satu tawaran solusi alternatif bagi pembelajaran sejarah.

Model pembelajaran outdoor learning ini sangat menekankan aktivitas dan kreatifitas siswa untuk mencari dan menemukan data sejarah dan objek sejarah. Pada model pembelajaran ini, siswa diharapkan bisa menemukan data yang lebih intensif dan bersifat menyeluruh yang mencerminkan peristiwa yang melatari objek itu. Pembelajaran model ini membutuhkan waktu beberapa hari, maka penulis mengadakan berkolaborasi dengan kegiatan ekstrakurikuler pramuka mengambil tema perkemahan sejarah.

Pembelajaran model outdoor learning melalui perkemahan sejarah, hal- hal yang harus dipersiapkan adalah memilih topik yang menarik untuk ditelusuri berkaitan dengan objek sejarah, pedoman pelaksanaan tentang pembelajaran sejarah model outdoor learning melalui kemah sejarah sebelum sampai lokasi dan jika ada narasumber yang dipandang mengetahui objek terpilih.

Gambaran kegiatan pembelajaran model ini adalah siswa mengadakan kemah dengan sistem kelompok di sekitar situs peninggalan masa Hindu-Buddha di Magelang. Masing-masing kelompok diberi tugas khusus berkaitan dengan aspek kehidupan yang hendak dicari informasinya di sekitar lokasi perkemahan. Siang hari para siswa dalam kelompok diminta untuk mengamati langsung objek-objek sejarah di sekitar lokasi perkemahan dan mencatat serta mendokumentasikan. Pada malam hari siswa diminta mendiskusikan temuan mereka di lapangan dengan dipandu guru sejarah dan para pendamping. Setelah kegiatan lapangan berakhir, siswa diminta membuat laporan dan mendiskusikannya kembali di kelas.

Dari hasil pengamatan dan diskusi bersama siswa, secara umum siswa merasa senang dengan cara belajar model ini. Siswa lebih bersemangat. Bisa belajar menyaksikan langsung objek pelajaran yang sebelumnya hanya dibayangkan pada saat KBM di kelas. Mereka bisa diajak bekerja sama, berkelompok sosial yang bertanggung jawab atas tugasnya di lapangan. Selain itu pembelajaran ini bisa dilakukan secara serempak dalam waktu yang sama.

Namun kelemahan model pembelajaran ini adalah waktu pelaksanaan yang tidak bisa sesuai jadwal dalam promes karena harus mengikuti program kegiatan ekstrakurikuler pramuka sekolah. Momen pembelajaran model outdoor leraning seperti ini seringkali ditunggu-tunggu siswa. Namun karena pandemi Covid-19, maka pembelajaran outdoor learning berbasis kemah sejarah belum bisa lagi dilakukan. (pm2/lis)

Guru Sejarah SMAN 1 Dukun, Kabupaten Magelang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya