32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Tingkatkan Kualitas Pembelajaran PPKn

Oleh : Tri Yuli Astanti, S.Pd. SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mata pelajaran kewarganegaraan ialah sebuah sarana yang dipakai pemerintah untuk dapat menanamkan nilai-nilai budaya bangsa dan menjadi sumber pengetahuan peserta didik sehingga memiliki kesadaran untuk dapat membangun bangsa. Menurut Aji (2013:31) mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bulat dan berkesinambungan. Tujuan PPKn adalah untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya.

Namun pembelajaran PPKN yang materinya terdapat banyak hafalan, sejarah dan peraturan membuat peserta didik kadang merasa bosan bahkan tidak tertarik mengikuti pembelajaran. Hal ini sering terjadi di kelas 6 SDN 07 Mulyoharjo. Dari hasil refleksi penulis bersama dengan rekan sejawat mendapatkan penyebab kurangnya motivasi siswa tersebut dikarenakan proses pembelajaran yang sering penulis lakukan dalam pembelajaran PPKn kurang menarik perhatian siswa. Penjelasan menggunakan ceramah, tanya jawab secara klasikal dan aktifitas pembelajaran yang monoton membuat siswa merasa bosan dan pasif dalam pembelajaran.

Penulis mencoba menggunakan model pembelajaran yang diharapkan menarik perhatian siswa yakni menggunakan talking stik. Menurut Agus Suprijono (2009:109), talking stick adalah suatu model pembelajaran dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya. Selanjutnya kegiatan dari guru ini diulang terus menerus hingga semua peserta didik mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran talking stik dikemas seperti sebuah permainan yang harus diikuti siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini diawali dengan penjelasan guru tentang materi pokok yang akan dipelajari yakni tentang Peran Indonesia di ASEAN pada Muatan PPKN Kelas 6. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut dengan memanfaatkan buku BSE dan Buku-buku pendukung lainya yang ada di perpustakaan sekolah. Guru memberikan waktu yang cukup sesuai dengan kemampuan siswa. Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik untuk menutup buku-buku referensi yang telah dibacanya. Guru mengambil tongkat yang sudah disiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, penerima stik berikutnya dapat memberikan respon terhadap jawaban rekannya jika dirasa jawaban tersebut belum tepat berdasarkan arahan guru, jika sudah terjadi respon/jawaban yang sesuai maka dilanjutkan dengan pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya. Ketika stick bergulir dari peserta didik satu ke peserta didik lainya diiringi dengan musik instrumentalia yang hanya terdengar sayup-sayup. Langkah terakhir dari model pembelajaran talking stick adalah guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didik dan meminta siswa untuk merespon. selanjutnya siswa bersama-sama dengan guru sama merumuskan kesimpulan.

Pembelajaran PPKN menggunakan model pembelajaran talking stik ini mampu meningkatkan antusiasme siswa secara signifikan dalam mengikuti pembelajaran. Siswa bersemangat dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa juga aktif memberikan respon terhadap jawaban temannya, serta mampu mempertahankan pendapat dengan logika yang disampaikan berdasarkan referensi yang dimilikinya. Peningkatan motivasi belajar diharapkan akan berpengaruh juga terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. (agu2/ton)

Guru SDN 07 Mulyoharjo Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya