RADARSEMARANG.COM, Tahun 2021 pemerintah mengizinkan sekolah untuk pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Kali ini guru mendapat tantangan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka dengan peserta didik dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan peserta didik lainnya tetap melakukan pembelajaran jarak jauh. Maka, guru harus memastikan pemahaman peserta didik merata meskipun berada di lokasi berbeda.
Blended learning sebagai alternatif model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring). Baik dari cara penyampaian hingga gaya pembelajaran, sehingga kombinasi pembelajaran yang tercipta tetap menekankan interaksi sosial, tapi tidak meninggalkan aspek teknologi.
Blended learning menggunakan pendekatan teknologi dan kombinasi sumber-sumber belajar dalam mengawali atau melanjutkan pembelajaran tatap muka yang telah dilakukan. Dengan adanya blended learning, peserta didik mendapat kesempatan untuk belajar dengan mandiri, berkembang, berkelanjutan sepanjang hayat (Dwiyoga, 2018).
Proses pembelajaran yang dikemas dengan kreatif dan inovatif diharapkan dapat memaksimalkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran mikroprosessor dan mikrokontroller di SMK Negeri 5 Surakarta.
Tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan blended learning agar hasilnya optimal diawali dengan menetapkan macam dan materi bahan ajar. Pendidik harus paham betul bahan ajar yang seperti apa yang relevan diterapkan pada pendidikan jarak jauh (PJJ) yang sebagian dilakukan secara face to face dan secara face to face dengan secara online.
Guru juga menetapkan rancangan dari blended learning yang digunakan. Rancangan pembelajaran harus dibuat dengan baik agar benar-benar relevan dan memudahkan sistem pembelajaran face to face dan jarak jauh.
Tidak kalah pentingnya adalah guru menetapkan format online learning yang menarik. Format bahan ajar yang tersedia dapat berupa PDF atau video. Guru juga melakukan uji terhadap rancangan yang dibuat, dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem pembelajaran blended learning ini sudah berjalan dengan baik atau belum. Termasuk bagaimana efektivitas dan efisiensi dari rancangan yang telah dibuat.
Dalam menyelenggarakan blended learning dengan baik, tentu sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi terkait pengenalan tugas, cara akses terhadap bahan ajar dan lain-lain. Sehingga peserta didik dapat memahami alur dan mekanisme proses pembelajaran.
Blended learning dapat memanfaatkan berbagai macam media dan teknologi. Pembelajaran berlangsung secara konvensional (tatap muka), mandiri, dan mandiri via online. Bahan belajar mandiri secara offline disiapkan dalam bentuk digital. Seperti dalam bentuk video. Sedangkan bahan belajar mandiri secara online disiapkan dalam bentuk mailing list, social media, learning management systems (LMS) dan lain sebagainya.
Pada penerapan blended learning pendidik seharusnya dapat memastikan bahwa seluruh peserta didik memiliki sarana dan prasarana memadai. Sehingga dalam belajar secara mandiri via online tidak banyak menemui hambatan.
Selain itu pendidik sudah menyiapkan solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan yang mungkin muncul. Pembagian materi belajar harus dialokasikan dengan baik. Dengan mempertimbangkan isi bahan ajar, serta tujuan pembelajarannya, mana yang harus dibahas secara tatap muka, atau dapat dipelajari secara mandiri.
Dari segi materi pelajaran yang disajikan lewat internet diharapkan dapat dibuat menjadi media-media interaktif agar lebih mendetail dan menarik perhatian peserta didik. Media belajar tersebut bisa digunakan sesuai cara belajar masing-masing peserta. Misalnya dengan melalui video interaktif, video penjelasan dari guru, podcast dan materi tertulis dalam format e-book. Semua ini ditambah lagi dengan berbagai live session, online chat dengan guru dan berbagai dukungan teknologi lainnya. Blended learning sebagai alternatif model pembelajaran dalam masa pandemi ini dapat menunjukkan hasil yang maksimal dengan kompetensi guru dalam mengemas pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. (bs1/lis)
Guru Mikroprosessor dan Mikrokontroller SMKN 5 Surakarta