RADARSEMARANG.COM, Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai memegang peranan yang sangat penting, karena matematika dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir secara logis, rasional, kritis, cermat, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, pengetahuan matematika harus dikuasai sedini mungkin oleh para siswa. Pentingnya siswa kelas 1 SD mempelajari operasi hitung penjumlahan dan pengurangan adalah sebagai modal awal dalam meneruskan jenjang dan tingkat sekolah yang lebih tinggi.
Kondisi nyata yang terjadi pada umumnya terkait kemampuan siswa kelas 1 SD tentang operasi hitung penjumlahan dan pengurangan belum maksimal. Terbukti dari 26 siswa hanya ada 11 siswa atau 42% dari jumlah siswa yang mampu mengerjakan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Hal ini terlihat saat proses pembelajaran berlangsung anak itu terlihat bosan, cenderung pasif dan tidak semangat dalam belajar. Salah satu penyebab masalah yang seperti ini adalah guru belum menggunakan media dan metode yang tepat yang sesuai dengan keadaan siswa sehingga siswa dalam pembelajaran terlihat pasif, gaduh dan kurang motivasi.
Untuk menyampaikan materi dan dengan mudah dipahami oleh siswa diperlukan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran. Siswa kelas I Sekolah Dasar masih berada pada tahap belajar fase operasional konkrit, karena itu media lidi dan metode demonstrasi adalah salah satu metode yang dapat di terapkan dalam pembelajaran di kelas 1. Menurut Muhibinsyah (dalam Adrian, 2004:8) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Media atau alat bantu sebagai komponen yang berasal dari lingkungan sekitar siswa,yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan sebagai alat yang digunakan untuk memberikan rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar. Manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa. Sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien (Rahadi: 2004).
Menurut Sri Anitah (2014: 1), media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima. Siswa Kelas I tidak akan berhasil dalam pembelajaran apabila hanya menghafal konsep. Perlu diingat bahwa siswa Kelas I masih identik dengan dunia bermain dan sangat memerlukan alat bantu yang nyata untuk dapat memahami konsep. Jadi alangkah baiknya bila dalam proses pembelajarannya juga menggunakan alat bantu benda-benda kongkrit. Penulis menerapkan metode dan media tersebut pada 2 siklus yang mana setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan tatap muka. Pada siklus 1 penulis menerapkan metode dan media tersebut pada operasi penambahan. Sedangkan pada siklus ke 2 penulis menerpkan untuk operasi hitung pengurangan. Pada setiap akhir siklus penulis mengadakan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Dari data awal yang penulis dapatkan, terlihat bahwa operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan belum berhasil. Karena hanya 42% siswa yang dapat mengerjakannya. Kemudian penulis mencoba untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan menggunakan metode demonstrasi dan media lidi karena melalui media yang nyata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan hitung. Pada siklus i penulis mendpatkan hasil 65% siswa telah terampil mengerjakan operasi penjumlahan atau sekitar 17 siswa, sedangkan 35% sisanya atau 9 siswa belum terlalu terampil. Sedangkan pada akhir siklus ke 2 penulis mendapatkan hasil 83% dari jumlah siswa atau sekitar 21 siswa telah terampil mengerjakan operasi hitung pengurangan.
Dari data kemampuan siswa dalam mengerjakan hitung penjumlahan dan pengurangan dan data penerapan metode demonstrasi dan media potongan lidi, dapat dinyatakan bahwa melalui metode demonstrasi dan media potongan lidi dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan operasi hitung pada pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan di kelas I SD. (gb1/ton)
Guru SDN 02 Pantirejo Kab. Pekalongan