RADARSEMARANG.COM, TUJUAN utama dari pendidikan Islam adalah pembentukan akhlak (budi pekerti), yakni pendidikan yang sanggup melahirkan orang-orang bermoral, berjiwa bersih, berkemauan keras, tahu membedakan yang benar dan yang salah, dan senantiasa mengingat Allah dalam setiap langkah dan perbuatan yang hendak dilakukannya. Untuk mencapai tujuan pendidikan Islam ini tentunya lingkungan keluarga merupakan awal dari proses pembelajaran yang diterima oleh anak. Hal ini juga menjadi dasar bahwa orangtua merupakan penentu proses pendidikan keagamaan pada anak, baik pada keluarga ataupun masyarakat.
Untuk melakukan adaptasi itu maka perlu strategi yang pas agar bisa memperlancar kegiatan pembelajaran. Yaitu keterlibatan orang tua, ketika proses belajar dirumah orang tua siswa memiliki peran sebagai pendamping. Sebab guru tidak bisa mengawasi secara maksimal maka disini peran orang tua sangatlah besar. Begitu juga pemanfaatan teknologi juga menjadi salah satu strategi yang pas. Hasil belajar peserta didik yang selalu menurun tanpa ada kesemangatan untuk belajar merupakan masalah yang dihadapi oleh peserta didik SDN 01 Rowokembu Wonopringgo kelas VI. Untuk menjadi seorang guru yang disenangi dan memberi semangat belajar siswa, selain dengan pengelolaan berbagai komponen pembelajaran, guru harus pintar dalam membuat strategi pembelajaran.
Metode pembelajaran home visit dijadikan sebagai alternatif pembelajaran di masa pandemi Covid-19, dengan cara guru mengunjungi tempat tinggal siswa untuk mengetahui kendala pembelajaran daring, memberikan pembelajaran, dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anak didik. Kunjungan rumah atau home visit adalah salah satu jenis kegiatan pendukung layanan bimbingan yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka mengumpulkan dan melengkapi data atau informasi tentang peserta didik, dengan cara mengunjungi rumah peserta didik guna membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mereka. Dalam kegiatan ini guru berperan sebagai pembimbing para siswa untuk dapat lebih mengembangkan dirinya. Bimbingan yang dilakukan oleh guru tidak hanya bagi siswa yang bermasalah tapi juga pada semua siswa, agar tiap anak terdorong motivasi belajarnya sehingga dapat berprestasi dengan baik. Tahapan-tahapan dalam implementasi home visit yang dilakukan oleh guru PAI sebagai berikut: Pertama, Tahap Persiapan atau perencanaan Implementasi Home Visit.
Guru terlebih dulu harus mengetahui tujuan dari pelaksanaan home visit. Tujuan dari home visit yang akan dilakukan oleh guru salah satunya yaitu untuk mengetahui latar belakang lingkungan belajar siswa di rumah. Guru juga perlu mengumpulkan data tentang siswa yang meliputi alamat, pekerjaan orangtua, dan data-data pendukung terkait lingkungan keluarga siswa. Kedua, Tahap pelaksanaan implementasi home visit, sebelum menggali data tentang siswa, guru harus mampu membangun kepercayaan orangtua siswa dengan melakukan komunikasi yang positif. Ketika berada di rumah siswa guru harus menyampaikan maksud dan tujuan home visit dengan jelas agar orangtua siswa tidak salah paham. Ketiga, tahap evaluasi implementasi home visit, guru perlu melakukan evaluasi tentang kelengkapan dan kemanfaatan hasil home visit dan komitmen orangtua siswa dalam penanganan masalah belajar siswa. Keempat, tindak lanjut dari implementasi home visit, guru menggunakan hasil dari home visit sebagai pedoman untuk menangani masalah belajar siswa.
Dengan penerapan metode home visit mendapatkan gambaran lebih utuh tentang kehidupan dan keseharian siswa di lingkungan keluarga, dan lingkungan sosial sekitarnya. Orang tua bisa diajak secara aktif memantau perkembangan siswa. Sehingga orang tua memiliki pemahaman bahwa pendidikan bukan hanya tugas guru, pemerintah atau pihak sekolah saja, melainkan butuh partisipasi dari masyarakat terutama keluarga. (ti2/zal)
Guru SDN 01 Rowokembu, Kabupaten Pekalongan.