26 C
Semarang
Wednesday, 30 April 2025

Asyiknya Belajar Pengurangan Bilangan dengan Metode Jarimatika

Oleh : Endang Nurhaemi,S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PEMBELAJARAN matematika adalah membentuk logika berpikir bukan sekedar pandai berhitung saja yang sebagian besar peserta didik kurang menyukai matematika. Hendaknya perlu adanya sebuah metode yang menarik peserta didik yang dapat membantu memahamkan peserta didik dalam belajar matematika. Berhitung dapat dilakukan dengan alat bantu seperti kalkulator, komputer, namun menyelesaikan masalah memerlukan logika berpikir dan analisis. Menjadi tantangan tersendiri mengajarkan berhitung pada siswa kelas I(satu). Sebagaimana dialami penulis yang mengajar kelas I(satu) di SD Negeri 01 Bulaksari masih terdapat siswa yang berlarian didalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Kondisi ini menjadi perhatian penulis untuk menjadikan pembelajaran Matematika lebih mudah dan menyenangkan. Penulis menerapkan metode Jarimatika dalam materi pembelajaran pengurangan bilangan dikelas I. Model pembelajaran ini dipercaya sangay mengasyikan dan memudahkan siswa memahami matematika dan konsep pengurangan atau penjumlahan bilangan.

Materi pembelajaran pengurangan bilangan pada mata pelajaran Matematika memiliki kompetensi dasar pada ranah pengetahuan menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan. Dan pada ranah ketrampilan menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99. Indikator capaian belajarnya, siswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan bilangan cacah dan siswa mampu menjelaskan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan dengan tepat.

Metode Jarimatika adalah metode pembelajaran matematika dengan menggunakan sepuluh jari-jari tangan yang dimiliki oleh manusia, dengan memanfaatkan jari tangan dan trik untuk menghitungnya, jari tangan yang di tekuk bernilai puluhan kemudian di jumlahkan, dan jari tangan yang terbuka bernilai satuan kemudian di kalikan. Menurut Dwi Sunar (2009: 19) teknik Jarimatika adalah suatu cara menghitung Matematika dengan alat bantu jari. Jarimatika adalah suatu metode berhitung yang memanfaatkan jari-jari tangan sebagai alat bantu untuk proses berhitung. (Septi Peni Wulandari,2007: 17)

Pelaksanaan pembelajaran metode JARIMATIKA dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, Pertama, guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi untuk memberikan semangat siap menerima pembelajaran. Lalu, guru memberikan penanaman konsep dasar dalam metode jarimatika yaitu dimulai dengan menanamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep perkalian, lambang bilangan dalam metode jarimatika dalam hal ini mengajarkan formasi jarimatika perkalian untuk kelompok dasar (bilangan 6 – 10) dan formasi jarimatika untuk perkalian dua bilangan (bilangan 11-15).

Kedua, pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar peserta didik lebih memahami suatu konsep matematika, dalam hal ini yaitu guru memberikan beberapa contoh soal perkalian untuk peserta didik agar guru mengetahui apakah peserta didik sudah paham apa belum dengan materi yang sudah diajarkan oleh guru dengan metode jarimatika. Dan yang ketiga pembinaan keterampilan yaitu pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika, dalam hal ini yaitu guru menggunakan metode tanya jawab dan drill untuk bertanya kepada peserta didik tentang beberapa soal perkalian dengan metode jarimatika. Terakhir, guru melakukan evaluasi pembelajaran dilakukan menggunakan teknik tes yang berupa tes tertulis, praktek langsung, dan tes lisan.

Kelebihan Metode Jarimatika pada pembelajaran materi pengurangan bilangan, metode ini mampu Memberikan visualisasi proses berhitung, mampu menggembirakan anak saat digunakan, tidak memberatkan memori anak dan alatnya tidak perlu beli, sangat praktis. Selalu terbawa, alat hitungnya tidak akan pernah tertinggal ataupun disita saat sedang ulangan atau tes. (ti4/zal)

Guru SDN 01 Bulaksari.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya