RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. Pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Untuk dapat menyelaraskan perkembangan kemampuan dasar anak secara optimal, diperlukan kreativitas guru untuk memilih alternatif model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas dan kreativitas serta karakteristik anak sehingga proses belajar mengajar lebih efektif (Abdul Majid, 2014:2-3). Oleh karena itu guru di MI Walisongo Logandeng melakukan peningkatan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik khususnya pada materi Peran Indonesia dalam ASEAN yang berdampak pada tingkat prestasi belajar yang dicapai siswa. Salah satu alternatif yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tipe The Power of Two.
The Power of Two (kekuatan dua kepala) termasuk bagian dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two merupakan salah satu model pembelajaran dalam kelompok kecil dengan menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembelajaran dengan anggota dua orang. Model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain. Pembelajaran The Power of Two adalah pembelajaran berkelompok yang digunakan untuk memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang dimana berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri (Zaini, 2008:52).
Pembelajaran The Power of Two dapat dilaksanakan melalui beberapa langkah dalam pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Zaini, 2008:52-53), maka langkah-langkah model pembelajaran koperatif tipe The Power of Two dapat dikembangkan sebagai berikut: Pertama, guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar. Kedua, guru menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Ketiga, guru membuat problem, dalam proses belajar guru memberikan satu atau lebih pertanyaan kepada peserta didik yang membutuhkan refleksi. Kemudian peserta didik diminta merenungkan dan menjawab pertanyaan sendiri-sendiri. Keempat, setelah semua peserta didik melengkapi jawabannya, guru membagi peserta didik berkelompok secara berpasangan kemudian meminta peserta didik untuk sharing dengan pasangannya dan membuat jawaban baru. Kelima, ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru meminta peserta didik membandingkan jawaban dari masing- masing pasangan ke pasangan yang lain. Keenam, ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas. Kemudian setelah dibandingkan, guru bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. Ketujuh, guru memberikan penghargaan baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Penerapan model pembelajaran The Power of Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran tematik materi Peran Indonesia dalam ASEAN di Madrasah Ibtidaiayah Walisongo Logandeng. Dianjurkan kepada wali kelas yang mengajar untuk menggunakan model pembelajaran The Power of Two ini karena secara nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memberikan variasi dalam cara mengajar yang membuat siswa antusias secara aktif saat mengikuti pembelajaran. (ag2/ton)
Guru Kelas MI Walisongo Logandeng Kab. Pekalongan