RADARSEMARANG.COM, Keberadaan Covid-19 yang merebak ke seluruh penjuru dunia dan melebar sampai ke Indonesia telah berdampak dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam dunia Pendidikan. Di mana yang biasanya pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka diganti dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring (dalam jaringan).
Menurut Dr. Gogot Suharwoto (Kapusdatin Kemendikbud), di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill siswa, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan teknologi.
Melalui tulisan ini penulis ingin membagikan pengalamannya dalam melaksanakan pembelajaran daring bagi anak-anak sekolah dasar kelas V SD Negeri Tangkil Tengah Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Hal ini tentunya merupakan hal yang baru selama anak-anak belajar di sekolah sekolah. Ada beberapa aplikasi yang digunakan selama pembelajaran daring antara lain:
1) Aplikasi WhatsApp/WA. Awal permulaan untuk mengajar secara daring, guru menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai aplikasi yang sangat mudah digunakan. Sebelumnya guru harus membuat group WA (WAG) kelas V sehingga anak-anak bisa langsung mengaksesnya. Bagi yang sudah terbiasa mengunakan aplikasi ini anak-anak tidak ada kendala namun yang tidak menggunakan aplikasi ini pastinya hal baru untuk mempelajari cara mengaksesnya sebagai sarana untuk belajar secara daring.
2) Aplikasi Google Classroom (GCR). Dalam hal ini guru juga mengenalkan aplikasi GCR kepada anak-anak sekolah dasar kelas V. Ketika menggunakan aplikasi ini anak-anak harus mengirimkan emailnya terlebih dahulu kepada guru untuk ditambahkan pada aplikasi ini sehingga ketika guru mengirimkan materi atau tugas dalam pembelajaran anak-anak bisa mengerjakan menggunakan aplikasi GCR. Aplikasi ini biasanya digunakan pada anak- anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah Atas. Namun anak-anak sekolah dasar khususnya Sekolah Dasar kelas V dicoba dikenalkan menggunakan aplikasi ini dengan catatan guru bisa menguasai aplikasi ini dan mengenalkan bagaimana cara penggunaannya kepada peserta didiknya.
3) Aplikasi Zoom Meeting. Satu lagi bukan hanya aplikasi WhatsApp dan GCR yang guru gunakan pada pembelajaran daring ini, yaitu dengan menggunakan aplikasi Zoom. Guru menggunakan aplikasi ini sebagai tatap muka secara virtual karena dengan aplikasi Zoom ini bisa menampung banyak peserta ketika tatap muka. Anak-anak bisa melihat teman-temannya selama pandemi tidak bisa bertemu secara langsung menggunakan aplikasi ini paling tidak mengobati kerinduan untuk bertemu teman-temannya secara virtual. Ketika pembelajaran guru dan anak-anak bisa berdiskusi untuk bertanya jawab secara langsung online mengenai materi yang diajarkan atau hal lain yang berhubungan dengan pendidikan di sekolah.
Dari uraian ketiga aplikasi tersebut adalah aplikasi yang digunakan oleh guru selama pembelajaran daring. Penggunaan aplikasi-aplikasi ini juga bisa menghilangkan rasa kejenuhan dalam belajar secara daring sehingga diperlukan strategi belajar dengan inovasi dari seorang guru. Antara guru dan anak-anak saling memperoleh manfaat dari pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 yaitu menambah keterampilan dalam diri anak-anak sekolah dasar khususnya kelas V, dan tentunya hal ini bisa diterapkan pada kelas kelas lainnya. (ag1/ton)
Guru SD Negeri Tangkil Tengah Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan.