30 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Ice Cream Enak untuk PJJ

Oleh : Iwan Eko Suharyanto, SH

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Guru adalah ujung tombak dalam pengelolaan pendidikan, haruslah menguasai tehnik dan model pembelajaran. Penyusunan program pengajaran, ketepatan pendidik dalam memilih sumber dan media pembelajaran menjadi unsur utama untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh.
Pengelolaan kondisi kelas, harus tetap terjalin secara efektif agar para siswa tetap antusias mengikuti setiap kegiatan pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh dengan sistem daring (penggunaan media sosial) dirasa banyak mengalami kendala. Hal ini ditandai dengan menurunnya partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Bila hal tersebut tidak diatasi niscaya kualitas pendidikan akan merosot.

Media pembelajaran adalah “alat bantu” yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Istilah media sangat populer di bidang komunikasi. Sedangkan proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan sebuah proses komunikasi.

Pembelajaran mencakup kegiatan yang tak dihadiri guru secara fisik karena yang ditekankan adalah proses belajar mengajar dan adanya usaha terencana dalam memanipulasi sumber belajar agar terjadi proses belajar pada diri siswa (Sadiman, dkk, 1993:7). Jadi, media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Media pembelajaran ice cream berbasis video, adalah aplikasi yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dengan cara menguraikan materi pembelajaran melaui video yang dibuatnya.

Penerapan yang telah dilakukan yaitu pada saat materi pembelajaran bela negara dalam konteks NKRI. Setelah diolah sedemikian rupa oleh guru dalam bentuk video, guru membagikan pembelajaran tersebut ke berbagai media sosial baik WhatsApp (WA), Facebook (FB), Instagram (IG), YouTube maupun media sosial lainnya yang terhubung dengan peserta didiknya.

Hasil yang diperoleh dari media ini tidak sekadar memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran. Tetapi membuat pengajaran juga lebih menarik perhatian pembelajar, menumbuhkan motivasi belajar. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat dipahami siswa serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.

Metode pembelajaran yang telah disiapkan, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal berupa ceramah yang membuat siswa tidak mudah bosan dan guru juga tidak kehabisan tenaga.

Pemakaian media pembelajaran dari YouTube dirasakan sudah cukup menarik perhatian para siswa, Tetapi kemampuan guru untuk bisa membuat video sendiri, yang di-link-kan ke YouTube telah memberikan pengaruh yang luar biasa. Media ini bukan saja membawa peserta didik lebih responsif dalam menyimak video pembelajaran sampai akhir tetapi memudahkan penyampaian kompetensi dasar yang ditentukan sejak awal.

Ternyata kreativitas guru menjadi magnet bagi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat pada antusias siswa pada saat pembelajaran bila dibandingkan dengan guru yang hanya memakai modul dan group WhatsApp.

Akhirnya pembuatan media pembelajaran berbasis video menjadi bukti tidak saja meningkatnya aktivitas fisik peserta didik pada pembelajaran tetapi juga mampu meningkatkan aktivitas emosional peserta didik pada pembelajaran.

Oleh sebab itu semangat pembelajar dari guru itu sendiri menjadi penting, semangat belajar dan tetap maju harus tetap dipelihara agar siswa juga terbangkitkan semangat dan motivasi untuk maju dan menjadi pembelajar yang sejati. (pm2/lis)

Guru PPKn SMPN 2 Sawangan, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya