RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 yang melanda memberikan dampak yang besar pada semua aspek kehidupan. Salah satunya adalah dunia pendidikan. Mau tidak mau, anak didik dan juga orang tua menjalani pembelajaran dari rumah. Satu hal yang mulai dirasakan adalah munculnya rasa bosan.
Kebosanan di sini beragam. Mulai dari bosan karena berada di rumah terus-menerus, bosan karena belajar online setiap hari tanpa bertemu fisik dengan teman sekelas dan juga guru. Keadaan ini ternyata juga dialami orang tua. Karena karena harus terlibat dalam pembelajaran online anak-anak.
Eastwood, Frischen, Fenske, dan Smilek (2012) menuliskan bahwa terdapat dua hal dalam kebosanan. Pertama, diperlukan tingkat energi atau gairah psikologis yang wajar untuk merasa bosan. Ketika orang memiliki gairah yang rendah dan tidak banyak yang terjadi di dunia, maka mereka sering merasa rileks. Namun, ketika mereka memiliki gairah yang tinggi dan memiliki energi yang ingin dicurahkan untuk sesuatu, tetapi tidak dapat menemukan aktivitas yang menarik, timbulah kebosanan.
Kedua, kebosanan biasanya terjadi ketika orang kesulitan memfokuskan perhatian mereka dan mereka yakin alasan kesulitan ini ada di lingkungan.
Solusi untuk mengurangi kebosanan adalah aktivitas yang baru sehingga kegiatan yang monoton mendapatkan penyegaran. Apakah aktivitas baru yang dapat dilakukan peserta didik di rumah dengan tetap mengikuti pembelajaran KBM IPA? Kegiatan menanam tumbuhan merupakan aktivitas yang bisa dijadikan hobi atau passion oleh siapa saja.
Dengan berkebun, peserta didik bisa menanam dan memelihara tanaman yang disukai. Mulai dari beraneka jenis bunga, sayur, hingga buah. Menanam tanaman yang disukai peserta didik dan melihat perkembangannya setiap hari. Mulai dari tumbuhnya tunas, daun, bunga, hingga buah atau sayuran yang dapat dipanen nantinya, dapat menimbulkan perasaan senang dan bangga. Ditambah lagi, seiring tanaman tumbuh dan berkembang, pemandangan di rumah pun menjadi lebih asri dan menyejukkan hati.
Tidak hanya itu, paparan sinar matahari ketika peserta didik bercocok tanam atau sekadar menyiram tanaman kesayangannya juga dapat memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin. Yakni hormon yang dapat meningkatkan suasana hati. Jadi, dengan aktivitas sederhana ini, perasaan peserta didik bisa jauh lebih baik dari sebelumnya.
Kegiatan pembelajaran IPA yang dapat dilakukan adalah dengan menuliskan diary perawatan tanaman hidroponik. Diary perawatan tanaman tersebut dituliskan secara detail mulai dari nutrisi tanaman yang diberikan, perkembangan tanaman serta permasalahan yang mungkin terjadi. Tugas guru memberikan feedback kepada peserta didik mengenai tata cara bertanam hidroponik yang benar. Keterkaitan perkembangan tanaman hidroponik dengan KBM IPA serta solusi jika terjadi permasalahan pertumbuhan tanaman.
Setiap hari peserta didik harus memberikan laporan diary tersebut beserta bukti visualnya. Sedangkan konsultasi dengan guru dapat dilakukan secara bergiliran. Mengapa yang dipilih untuk pembelajaran adalah perawatan tanaman hidroponik? Karena tujuannya memancing rasa ingin tahu siswa untuk mengetahui lebih lanjut terkait pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan media tanam yang tidak seperti biasanya.
Menanam di sini menggunakan sistem hidroponik yaitu menggunakan air sebagai pengganti tanah. Bertanam secara hidroponik juga memiliki keuntungan. Seperti caranya yang sederhana, mudah dan praktis, serta biaya juga terjangkau untuk dilakukan. Tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik juga cenderung tanaman sayur yang cepat perkembangannya dan juga bermanfaat bagi tubuh jika dikonsumsi.
Hasil perawatan yang telah dibuat peserta didik dapat dipanen untuk dikonsumsi dan juga memberikan dorongan semangat pada peserta didik bahwa berkarya itu sederhana dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Penerapan pembelajaran IPA berbasis eksperimen langsung seperti merawat tanaman yang inspiratif dan inovatif ini mengubah rasa bosan belajar dari rumah menjadi timbulnya kesadaran kritis secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik peserta didik mencintai lingkungan. Peserta didik akan lebih sadar untuk menjaga, merawat, memelihara, serta melestarikan lingkungan hidup sebagai lingkungan rumah yang hijau dan sehat. (ss1/lis)
Guru SMP Negeri 8 Salatiga.>