28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Mudah Belajar Daring PGS Lingkaran Bagi Adil Menggunakan Pentablet

Oleh : Eko Sudarto S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, TIDAK hanya para pekerja yang dituntut tetap produktif di tengah pandemi Covid-19, di dunia pendidikan juga. Siswa dari jenjang pendidikan paling rendah sampai paling tinggi harus produktif mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugasnya secara daring.

Pembelajaran daring juga dilakukan oleh siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 3 Semarang pada kompetensi dasar (KD) persamaan garis singgung lingkaran (PGS) semester dua tahun pelajaran 2020/2021. Untuk menyampaikan materi pembelajaran agar tetap optimal, guru harus memiliki inovasi dan metode terbaru. Dengan harapan, para siswa dengan mudah memahami dan menyerap materi yang diberikan oleh guru. Salah satunya media pembelajaran pentablet dan metode prinsip bagi adil.

Rayanda Asyar (2012:8) mengatakan, media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Menurut Ahmadi dan Prasetya (2015:52), metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru untuk menyajikan materi pembelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu maupun kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik.

Pembelajaran daring dengan media pentablet adalah sebagai sarana bantu untuk menyampaikan tulisan atau pesan pada layar power point (sebagai papan tulis) dengan berbagai warna pen yang menarik. Sehingga para siswa melihat tulisan dengan jelas, menarik dan tidak membosankan. Di samping peranan pentablet (pen) pada menu layar power point sebagai alat untuk menulis, juga bisa sebagai laser pointer untuk menjelaskan materi serta sebagai eraser untuk menghapus bila ada tulisan yang salah atau kurang bagus.

Adanya pentablet ini sangat membantu guru matematika dalam menjelaskan materi persamaan garis singgung (PGS) lingkaran secara detail, sehingga para siswa dengan mudah memahami, dan benar-benar mengerti. Di samping itu, materi yang baru saja disampaikan ke siswa. Setelah selesai pelajaran dapat disimpan (save) dan langsung dapat dibagikan ke siswa sebagai catatan materi pelajaran. Dan para siswa yang tidak masuk sekolah juga bisa minta catatan materi pelajaran, sehingga lebih praktis dan efisien.

Dengan alat bantu pentablet, pembelajaran daring ini tidak berbeda jauh dengan pembelajaran normal sebelum pandemi Covid-19, sehingga materi persamaan garis singgung (PGS) lingkaran yang merupakan materi sukar dan rumusnya panjang dengan mudah dikuasai oleh siswa.

Dengan metode prinsip bagi adil pada materi persamaan garis singgung (PGS) lingkaran yang melalui (X1,Y1) yang merupakan materi sukar dan rumusnya panjang, dapat disederhanakan. Para siswa tidak perlu menghafal, cukup memahami dan mengerti cara mengunakan metode prinsip bagi adil. Contoh menentukan persamaan garis singgung lingkaran pada persamaan umum lingkaran: X2+Y2+AX+BY+C=0 melalui (X1,Y1). Sebelum menentukan garis singgung lingkaran, titik (X1,Y1) disubstitusikan dulu ke perrsamaan umum lingkaran: X2+Y2+AX+BY+C=0, titik tersebut menyinggung persamaan umum lingkaran apa tidak. Jika titik tersebut menyinggung persamaan lingkaran dengan hasil ruas kanan sama hasil ruas kiri, maka metode prinsip bagi adil dapat digunakan.

Dengan metode prinsip bagi adil, persamaan garis singgung pada persamaan umum lingkaran dapat ditentukan secara sederhana sebagai berukut, pertama, X2 diubah menjadi X1. X. Kedua, Y2 diubah menjadi Y1.Y. Ketiga, X diubah menjadi 1/2 (X1 + X). Keempat, Y diubah menjadi 1/2 (Y1+Y), sehingga persamaan garis singgung lingkaran menjadi X1. X+Y1.Y+A. 1/2 (X1 + X) + B.1/2 (Y1 + Y)+C=0. Dengan metode prinsip bagi adil, para siswa dengan mudah mengerjakan tugas–tugas yang diberikan oleh guru, berupa latihan soal, persamaan garis singgung lingkaran, karena tidak perlu mengahafalkan rumus, tetapi para siswa bisa membuat kreativitas rumus sendiri.

Melalui pembelajaran daring persamaan garis singgung lingkaran dengan metode prinsip bagi adil dengan media pentablet, para siswa lebih termotivasi, percaya diri, disiplin dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Para siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan guru karena penjelasannya detail, tulisan jelas, menarik, dan tidak membosankan. Para siswa dengan mudah mengerjakan tugas–tugas yang diberikan oleh guru karena tidak perlu mengahafalkan rumus, tetapi para siswa dapat membuat kreativitas rumus sendiri. (lbs1/ida)

Guru Matematika SMA Negeri 3 Kota Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya