27 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Tingkatkan Kemampuan Listening Siswa dengan Index Card

Oleh : Tati Hendrawati S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SESUAI dengan kurikulum 2013 yang digunakan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat empat kompetensi berbahasa dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Kompetensi tersebut yaitu, listening, speaking, reading, dan writing. Kompetensi listening atau mendengarkan khususnya di SMP, salah satunya adalah mendengarkan teks. Materi tentang text descriptive diajarkan di kelas VII pada semester genap.

Metode pembelajaran kompetensi listening beraneka ragam. Metode-metode tersebut antara lain yaitu metode ceramah, metode diskusi dan metode pencocokkan kartu indeks. Metode ceramah adalah metode yang paling sering digunakan guru. Metode seperti pencocokkan kartu indeks (Index Cards Match) juga dapat digunakan dalam pembelajaran listening. Metode pencocokan kartu indeks merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dengan memberikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban dengan cara siswa diminta untuk mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tersebut. Metode ini jarang digunakan dan belum banyak dikenal oleh guru. Metode pencocokan kartu indeks merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru dengan memberikan kartu pertanyaan dan kartu jawaban dengan cara siswa diminta untuk mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tersebut.

Metode pembelajaran ini merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994, metode pencocokkan kartu indeks bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Tujuan penerapannya adalah untuk melatih peserta didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok. Hal ini karena dalam pembelajaran peserta didik dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan guru. Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dapat meningkat. Persiapan awal yang harus dilakukan dalam metode pembelajaran ini. Guru harus memberikan contoh terkait apa saja yang harus dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian, siswa akan mempersiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan besok, sehingga proses pembelajaran pencocokkan kartu indeks dapat berlangsung dengan baik.

Penggunaan metode pencocokkan kartu indeks perlu manajemen waktu yang tepat, khususnya saat digunakan pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak. Guru juga harus siap dengan soal yang bervariatif. Pembacaan soal dan jawaban dilakukan oleh tiap-tiap pasangan. Jika jumlah siswa banyak akan memakan waktu tidak sedikit. Di samping itu, berpotensi mengakibatkan kebosanan pada siswa. Metode ini akan menemui kendala, jika jumlah siswa tidak genap. Namun demikian, dengan modifikasi dan menyesuaikan kondisi siswa serta materi pelajaran yang ada, metode ini tetap menarik untuk diterapkan.

Metode ini merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling kerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar ini dapat membantu memacu belajar aktif, dan kemampuan untuk mengajar melalui kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman, dan penguasaan materi. Metode pencocokkan kartu indeks akan membuat siswa lebih bersemangat dan antusias dalam belajar, lebih cermat, mudah untuk memahami, dan mengingat suatu materi pelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Dengan demikian peserta didik, terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara holistik, bermakna, otentik, dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang, guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para peserta didik. Diharapkan pula metode ini dapat menjadi alternative bagi para guru untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya. Sehingga para guru semakin kaya akan penggunaan metode-metode mengajar dalam proses belajar mengajar di kelasnya. (gb1/ida)

Guru Bahasa Inggris SMP 1 Sragi, Kabupaten Pekalongan.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya