RADARSEMARANG.COM, PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak hanya mengajarkan tentang pengetahuan, tetapi dapat membentuk karakter siswa. Utami (2010:66-68) mengemukakan tujuan pembelajaran PPKn pada tingkat Sekolah Dasar (SD) adalah agar siswa memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi berbagai isu dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu materi PPKn yang dipelajari oleh siswa kelas VI pada KD.3.7 adalah Persatuan dan Kesatuan Bangsa. Materi ini mencakup menelaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara beserta dampaknya dan menyajikan hasil telaah persatuan dan kesatuan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara beserta dampaknya.
Kegiatan pembelajaran PPKn di SDN 02 Pododadi, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan pada siswa kelas VI masih belum maksimal. Kegiatan pembelajaran yang terjadi hanya searah. Siswa terfokus pada guru serta buku pelajaran pada saat guru menyampaikan materi. Pemahaman dan penguasaan materi dari siswa masih kurang dan siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya hasil nilai pada penilaian harian masih banyak yang belum tuntas. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang menarik.
Guru haruslah berani mencoba mempelajari, memahami dan menggunakan berbagai model pembelajaran yang menarik. Penyajian model pembelajaran yang menarik akan berdampak positif terhadap minat siswa dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang sesuai adalah Numbered Heads Together (NHT). Lie dalam Maryam (2013:8) menerangkan NHT adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang heterogen yang beranggotakan 4-5 orang.
Dalam setiap kelompok siswa yang pintar dapat mengajari temannya yang kurang sehingga dapat menumbuhkan rasa sosial diantara setiap anggota kelompoknya. Adapun langkah-langkah model pembelajaran NHT adalah sebagai berikut, tahap 1, penomeran. Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan guru ialah membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Masing-masing anggota kelompok memperoleh nomor yang berbeda-beda. Tahap 2, mengajukan pertanyaan. Pada tahap ini, kegiatan guru, memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa.
Misalnya, “sebutkan sila yang menjadi landasan dalam membina persatuan bangsa?” atau pertanyaan guru dapat berupa pertanyaan yang mengarahkan siswa ke lingkungan sekitar. Seperti, “sebutkan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekitar?” Tujuan pemberian pertanyaan ini, untuk mentransformasikan pengetahuan baru ke arah situasi pembelajaran atau mengarahkan siswa untuk menanggapi materi yang akan dipelajarinya. Tahap 4, menjawab. Pada kegiatan ini, guru memanggil suatu nomor tertentu dengan cara acak. Kemudian siswa yang bersangkutan yang sesuai dengan nomor panggil guru, mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan guru tadi untuk dijawab seluruh kelas. Tahap 5, penilaian dan pemberian tanggapan. Pada langkah ini, guru meminta siswa yang lain untuk memberikan tanggapan, jawaban dan masukannya terhadap hasil jawaban siswa. Tahap 6, kesimpulan dan evaluasi. Tahap ini, guru memberikan kesimpulan dan penjelasan atas pertanyaan dari jawaban yang disampaikan siswa. Sekaligus ditutup dengan evaluasi bersama atas capaian materi yang dipelajari.
Pembelajaran PPKn dengan metode NHT pada siswa kelas VI SDN 02 Pododadi, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, dapat mengembangkan dan melatih sikap, nilai, dan keterampilan siswa. Siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan guru, namun siswa dapat memahami materi yang dipelajari dan mampu menjawab serta menyelesaikan pertanyaan dengan baik. Dilihat dari ketuntasan klasikal hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari 53,2 persen meningkat menjadi 82,7 persen. Dengan demikian, indikator keberhasilan telah tercapai dengan baik. (gb1/ida)
Guru SDN 02 Pododadi, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.