RADARSEMARANG.COM, PADA umumnya dongeng berisi cerita yang menarik untuk didengar dan disaksikan. Karena biasanya orang-orang yang mendengarkannya akan terhibur. Sebab, cerita-cerita dongeng biasanya berisi cerita-cerita imajinatif yang dapat membawa khayalanmu akan mengikuti cerita. Bahkan akan terbawa dalam masa lalu sesuai isi cerita dalam dongeng.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Sering kali sulit untuk membedakan antara dongeng-dongeng tentang asal-usul sastra dan lisan. Karena dongeng-dongeng telah menerima perlakuan sastra sejak awal. Sebaiknya dongeng-dongeng sastra telah menunjukkan jalan mereka ke tradisi lisan.
Membacakan dongeng untuk anak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak maupun orang tua. Selain sebagai hiburan, ada banyak manfaat dongeng untuk anak yang sangat baik, bagi perkembangan psikis serta morilnya. Salah satu manfaat dari dongeng adalah melatih perkembangan kognitif anak. Mendengarkan cerita dongeng juga bermanfaat dalam menstimulasi otak Si Kecil untuk berpikir dan berimajinasi. Hal ini tentu sangat baik dalam melatih kecerdasan dan perkembangan kognitifnya selama masa pertumbuhan. Terlebih pada siswa kelas rendah (kelas 1 sampai dengan 3) Sekolah Dasar (SD) merupakan tahap perkembangan. Guru harus mampu memberikan tugas yang bersifat merangsang perkembangan dengan baik.
Pada kelas II (dua) SD Negeri 02 Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, guru memberikan tugas mendengarkan atau membaca dongeng ketika di rumah. Dengan bimbingan dan pendampingan orang tua tentunya. Dongeng-dongeng yang dibaca atau didengar adalah dongeng yang bersifat mendidik dan merangsang perkembangan kognitif anak. Perkembangan kognitif merupakan perkembangan yang mengacu pada tahapan kemampuan seorang anak dalam memperoleh makna dan pengetahuan dari pengalaman serta informasi yang ia dapatkan. Perkembangan kognitif meliputi proses mengingat, pemecahan masalah, dan juga pengambilan keputusan. Kadang orang tua lebih banyak memperhatikan perkembangan fisik dibanding perkembangan kognitif anak. Padahal, perkembangan kognitif juga tak kalah penting dari perkembangan fisiknya.
Memperhatikan dan mengasah perkembangan kognitif anak penting untuk dilakukan tiap orang tua. Namun yang perlu diingat, tahap perkembangan tiap anak berbeda-beda. Jadi, tidak perlu membandingkan perkembangannya dengan anak lain. Cukup amati perkembangan anak dari hari ke hari dan pastikan tahap perkembangannya sesuai dengan usianya. Mulai sekarang, ayo, biasakan aktivitas mendongeng dalam rumah. Karena mendongeng dapat melatih perkembangan kognitif anak. (gb1/ida)
Guru SDN 02 Donowangun, KecamatanTalun, Kabupaten Pekalongan.