RADARSEMARANG.COM, Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi covid 19 di sekolah kami dilaksanakan secara luring dan daring (Blended Learning). Artinya ketika kondisi baik dalam zona hijau, kami mengadakan pembelajaran tatap muka (luring) dan ketika ada yang terpapar covid di daerah tempat tinggal peserta didik maka kami mengikuti kebijakan aturan pemerintah untuk mengadakan pembelajaran secara daring (berbantuan medsos, baik WA, facebook, instagram, e-modul, game word wall ataupun lewat googleclassroom. Khusus penyampaian materi Bahasa Indonesia saya sering menggunakan google untuk mengunduh materi-materi yang berupa teori pengetahuan untuk menyampaikan materi Kompetensi Dasar 3.15 dan 4.15 di kelas VIII Semester 2 ini.
Pembelajaran dapat diintegrasikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Harapan dari pemanfaatan teknologi ini yaitu: (1) Guru mampu berinovasi dan berkompetensi dalam mengajar; (2) Guru mampu mengembangkan potensi literasi digital; dan (3) Guru mampu meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Adanya literasi digital diharapkan dapat menata pola pikir masyarakat dan menciptakan iklim kritis kreatif yang tidak mudah termakan isu provokatif, berita hoaks, dan korban penipuan berbasis digital (Kemdikbud: 2017).
Salah satu media dan bahan ajar yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran yaitu E-modul atau dapat disebut modul elektronik. E-Modul adalah salah satu produk bahan ajar noncetak berbasis digital yang secara mandiri dirancang untuk dapat dipelajari oleh peserta didik. E-Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri. Dapat dikatakan bahwa pembaca dapat melakukan kegiatan pembelajaran tanpa kehadiran pengajar secara langsung (Syamsudin, 2005: 168).
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti bertujuan untuk mengungkap fakta di lapangan terkait apakah guru menggunakan sarana teknologi dalam pembelajaran secara daring sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik pada peserta didik khususnya kelas VIII di SMP Negeri 3 Blado, Kabupaten Batang pada masa pandemi covid 19 ini. Dalam pembelajaran materi Drama-drama Kehidupan, tepatnya pada KD 3.15 dan 4.15 saya sendiri mencoba untuk menggunakan E-Modul dengan game wordwall pada masa pandemi covid 19 yang saya variasikan dengan pembelajaran luring saat kondisi daerah berzona hijau (benar-benar aman dari paparan virus covid 19).
Adapun langkah-langkah yang saya lakukan adalah: Pertama, guru membuat E-Modul dengan aplikasi Bookcreator, yang terdiri dari (a) halaman 1: cover, (b) gambar pementasan drama agar menarik perhatian peserta didik, (c) petunjuk ke-1 penggunaan E-modul, (d) petunjuk ke-2 penggunaan E-Modul (alat evaluasi), (e) ringkasan materi ( Pengertian drama, struktur drama, Unsur-unsur drama, (f) link contoh pementasan drama dan link materi drama secara lengkap bisa buatan sendiri atau mengunduh di google, (g) Lembar: Evaluasi I berisi soal-soal yang harus dikerjakan oleh peserta didik, dan (h) Lembar Evaluasi II berisi link game wordwall untuk PH (Penilaian Harian). Kedua, guru menge-share E-Modul tersebut melalu grup WA, FB, atau di googleclassroom; Ketiga, Peserta didik menyimak dan kemudian mengerjakan Evaluasi I dan II pada E-Modul Pembelajaran Drama-drama Kehidupan tadi dengan batas waktu dua sampai 3 pekan agar yang tempat tinggalnya susah jaringannya dapat juga waktu longgar untuk mengerjakan. Terakhir, guru merekap hasil penilaian dan tugas dengan membuka My Result ke daftar nilai kelas VIII.
Penggunaan E-Modul dengan game wordwall membuat peserta didik termotivasi mengerjakan tugas dengan game. Peserta didik yang tadinya malas membaca menjadi tertarik untuk melihat isi E-modul itu karena melihat desain cover yang dibuat fullcolor dengan ilustrasi yang menarik, dan jumlah peserta didik yang merespon meningkat, yang tadinya tidak ada 50% sekarang menjadi 92 % di sekolah kami. (pg2/ton)
Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Blado, Kab. Batang.