31.5 C
Semarang
Tuesday, 7 October 2025

Tingkatkan Percaya Diri Siswa, Belajar Pahlawanku dengan Kooperatif Scramble

Oleh : Kurniati, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pembelajaran, tetapi pembelajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan pendidikan. Jadi pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran di kelas, dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang telah ditentukan.

Menurut Poerwadarminto (dalam Majid, 2014 ; 80), pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman bermakna bagi murid muridnya. Proses pembelajaran tematik ini memungkinkan peserta didik untuk aktif mengikuti prosesnya. Untuk dapat memaksimalkan proses pembelajaran tematik ini, kita sebagai guru harus berupaya meramu proses pembelajaran tematik ini sebaik mungkin. Sehingga peserta didik akan ikut secara aktif dalam proses pembelajaran sebagaimana yang kami lakukan di pembelajaran tematik kelas IV di SDN Pagumenganmas Kecamatan Karangdadap, yaitu dengan pendekatan Saintifik dan penggunaan model pembelajaran. Tepatnya pada pembelajaran tema Pahlawanku.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis melakukan tindakan dengan cara mengubah pembelajaran model ceramah menjadi pembelajaran yang menyenangkan penulis, berharap dapat meningkatkan hasil belajar melalui model pembelajaran scramble. Pembelajaran model scramble, memiliki kesamaan dengan model pembelajaran lainnya, siswa dikelompokkan secara acak berdasarkan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, atau jika memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda (Lestari, 2009).

Model Pembelajaran Kooperatif Scramble, memiliki kesamaan dengan model pembelajaran kooperatif lainnya, yaitu siswa dikelompokkan secara acak berdasarkan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, atau jika memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda. model pembelajaran scramble dapat dilakukan seorang guru dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu kalimat. Kedua, guru membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang di acak nomornya sesuai materi bahan ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal tersebut. Ketiga, siswa dalam kelompok masing-masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah di acak sedemikian rupa. Keempat, siswa diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia dalam waktu yang telah ditentukan. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan.

Dengan keterlaksanaan pembelajaran tematik dengan model kooperataif scramble ini, siswa dapat meningkatkan pemahaman materi pembelajaran, meningkatkan rasa percaya diri peserta didik dan kualitas proses hasil belajar siswa pada setiap mata pelajaran. (ce4/ton)

Guru Kelas IV SDN Pagumenganmas Kec. Karangdadap, Kab. Pekalongan.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya