27.5 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Optimalkan Pembelajaran Prosesi Upacara Adat Jawa dengan Metode Demonstrasi

Oleh : Leni Widiastuti S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PADA masyarakat Jawa, tradisi yang berkaitan dengan peristiwa kelahiran, kematian, dan perkawinan dan berbagai peristiwa lainnya mempunyai banyak ragamnya. Berbagai tradisi itu secara turun temurun dilestarikan oleh masyarakat dengan berbagai motivasi dan tujuan yang tidak lepas dari pandangan hidup masyarakat Jawa pada umumnya. Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional yang masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup relevan bagi kehidupan masyarakat. Pembelajaran bahasa Jawa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada KD 3.3 dan 4.3 membahas tentang Prosesi Upacara Adat Jawa. Materi ini mencakup tentang memahami prosesi upacara adat Jawa dan menanggapi prosesi upacara adat Jawa.

Kegiatan pembelajaran bahasa Jawa di SMAN 1 Jetis Kabupaten Bantul pada siswa kelas XII masih belum maksimal. Kegiatan pembelajaran yang terjadi hanya searah. Siswa terfokus pada guru serta buku pelajaran pada saat guru menyampaikan materi. Pemahaman dan penguasaan materi dari siswa masih kurang dan siswa menjadi bosan dalam mengikuti proses pembelajaran akibatnya hasil nilai pada penilaian harian masih banyak yang belum tuntas. Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan memilih metode pembelajaran yang menarik.

Menurut Muhibbin Syah (2000:22), metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode demonstrasi sangat baik digunakan untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses urutan sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu proses mengerjakan atau menggunakannya. Adapun tujuan pengunaan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajarn kelas. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut, sebelum kegiatan pembelajaran dimulai aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat melihat dengan jelas apa yang didemonstrasikan. Kemudian sampaikan tujuan pembelajaran dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dilakukan. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik, misalnya ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang penting dari pelaksanaan demonstrasi. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang peserta didik untuk berpikir. Misalnya pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong peserta didik tertarik untuk memperhatikan demonstrasi. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Berdasarkan hasil penilaian harian mata pelajaran bahasa Jawa pada KD 3.3 dengan materi Prosesi Upacara Adat Jawa di SMAN 1 Jetis Kabupaten Bantul, diperoleh rata-rata nilai siswa 85,7 dan persentase siswa yang dapat mencapai standar ketuntasan sebanyak 94,73 persen. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi mampu menumbuhkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Prosesi Upacara Adat Jawa. Sehingga siswa tidak jenuh atau bosan selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pun meningkat jika dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya. (gb1/ida)

Guru Bahasa Jawa SMAN 1 Jetis, Kabupaten Bantul.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya