RADARSEMARANG.COM, EKSTRAKURIKULER adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Dengan kondisi batasan waktu pelajaran dalam kelas yang tidak memungkinkan, kegiatan esktra menjadi alternatif yang mampu memberikan ruang sosial agar siswa terkoneksi di luar sekolah. Seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
M Daryanto berpendapat bahwa ekstrakurikuler adalah berbagai kegiatan untuk membantu memperlancar pengembangan individu murid sebagai manusia seutuhnya. Menurut Lutan, ektrakurikuler adalah berbagai bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perpanjangan pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai taraf maksimum.
Namun kenyataan di lapangan masih banyak anak didik mengabaikan kegiatan ekstra. Banyak alasan yang melatarbelakangi mereka untuk enggan, bahkan malas mengikuti ekstra. Karena lebih mengejar nilai akademis dan cenderung meremehkan kegiatan ektrakurikuler, harus meluangkan waktu untuk berangkat di luar jam sekolah, ditambah jadwal eskul yang tidak bisa berjalan seimbang dengan bimbingan belajar/les, tidak tertarik karena guru ekstra mengajar di banyak sekolah sehingga kurang fokus. Terlepas dari alasan di atas, maka kegiatan ekstra tetap harus dilaksanakan karena memiliki tujuan positif.
Salah satu tujuan eskrakurikuler adalah mendapatkan tambahan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan serta membentuk karakter anak sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Adapun ekstrakurikuler di sekolah mengembangkan tiga kegiatan yaitu ekstra tari, ekstra pramuka, dan ekstra bahasa Inggris. Prinsip ekstrakurikuler lebih menekankan partisipasi aktif siswa dan menyenangkan.
Di masa pandemi, dimana pembelajaran dilaksanakan secara daring. Maka kehadiran ekstrakurikuler menjadi sebuah alternatif lain agar anak mendapatkan ruang untuk berekspresi sesuai dengan bakat minatnya serta dikembangkan dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Salah satunya menggunakan media zoom. Terkait dengan aktivitas fisik, untuk saat ini lebih menekankan pada penyampaian pengetahuan peraturan permainan, tentang ekstra pramuka pembinaan karakter dapat dilakukan dengan metode kepramukaan virtual kemping di rumah. Setiap anak semakin bersemangat untuk mengasah dan menggali potensi diri secara mandiri.
Pada prinsipnya kegiatan ekstrakurikuler diharapkan berorientasi pada target sekolah berupa perolehan prestasi. Hal ini memberikan semangat anak untuk berpacu dalam memperolehnya. Melalui kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan secara daring. Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler mampu meningkatkan derajat sekolah di masyarakat dengan prestasi yang dimiliki anak.
Kerjasama yang dibangun oleh kepala sekolah bersama guru dalam upaya meraih prestasi sekolah perlu terus ditingkatkan dengan mengadakan program berorientasi pada prestasi. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler hendaknya benar-benar disiapkan untuk mengikuti kompetisi yang biasa diadakan setiap tahun, diperlukan seleksi agar siswa yang terjaring adalah memenuhi persyaratan. Dengan demikian akan mampu mempersembahkan prestasi terbaiknya. Sebuah perancangan kegiatan ekstrakurikuler yang berorientasi pada pencapaian prestasi sekolah akan merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Dari segi dana untuk kesiapan dalam pembinaan pelatihan ekstra perlu disiapkan, tidak bisa dipungkiri setiap pencapaian sebuah prestasi harus didukung dengan dana yang cukup. (ipa2/ida)
Guru SDN Tlogosari Kulon 02 Semarang.