RADARSEMARANG.COM, BAHASA merupakan sarana pengucapan sastra. Bahasa merupakan salah satu unsur bentuk sastra yang sangat penting, salah satunya pada karya sastra berbentuk cerita. Bahkan secara lahiriah, aspek formal yang tampak. Wujud sastra adalah bahasa. Sastra merupakan karya seni yang bermediakan bahasa yang unsur-unsur keindahannya sangat menonjol.
Akan tetapi, sebagai sebuah karya seni, sastra tidak semata-mata hanya berurusan dengan unsur bahasa saja, melainkan juga unsur-unsur sastra yang lain yang juga tak kalah pentingnya. Perpaduan yang harmonis antara berbagai unsur sastra, yang secara sederhana dapat dibedakan ke dalam unsur bentuk, nilai, dan isi, akan menghasilkan karya sastra yang bernilai tinggi.
Untuk memahami karya sastra yang merupakan salah satu cara atau langkah dalam usaha mengapresiasi karya sastra, penguasaan terhadap bahasa yang bersangkutan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar. Walau demikian, penguasaan bahasa saja belum menjamin seseorang untuk dapat memahami sastra dengan baik.
Salah satu cara untuk memahami karya sastra misalnya dalam bentuk sebuah cerpen, novel (cerita rakyat, dongeng, dan sebagainya) diperlukan kemampuan untuk mendeskripsikan unsur–unsur intrinsik karya sastra tersebut. Mendeskripsikan unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita pendek (cerpen) adalah sebagai upaya untuk memahami dan menggali nilai didik yang terkandung dalam cerita tersebut melalui kegiatan membaca (Yustinah, 2018:87).
Melalui judul artikel tersebut penulis ingin menyampaikan gagasan dan pemikirannya bagaimana caranya agar siswa mampu mendeskripsikan unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen agar kegiatan pembelajaran tersebut lebih efektif, maka kita dapat memilih pembelajaran cooperative learning sebagai salah satu alternatif tersebut.
Berdasarkan kondisi pembelajaran tentang kompetensi dasar tersebut yaitu mendeskripsikan unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita pendek di kelas X BDP 2 diperoleh gambaran proses pembelajaran belum menunjukkan proses yang baik, keterlibatan siswa belum menyeluruh, adanya beberapa siswa yang belum menunjukkan sikap positif terhadap kegiatan pembelajaran tersebut dan hasil yang diperoleh pun belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis mengambil langkah atau strategi pembelajaran yang efektif yaitu melalui pembelajaran Cooperative Learning Model Jigsaw. Penggunaan model ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik kelas X BDP 2 SMKN Karangpucung dalam mendeskripsikan unsur intrinsik yang terkandung dalam cerpen.
Model pembelajaran tipe jigsaw ini merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif yang merupakan pembelajaran kelompok di mana setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan materi tertentu dan mengajarkannya kepada anggota kelompoknya setelah adanya pembelajaran dengan kelompok ahli masing-masing.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri atas beberapa anggota yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri atas anggota kelompok-kelompok asal yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
Para anggauta dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut.
Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok ahli kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang didapatkan saat melakukan diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggauta pada kelompok asal. Melalui model pembelajaran jigsaw ini ternyata antusiasme dan respon siswa sangat tinggi siswa dengan mudah menemukan unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut dengan cepat. (ipa2/ida)
Guru Bahasa Indonesia SMKN Karangpucung, Kabupaten Cilacap.