RADARSEMARANG.COM, Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang membahas tentang gejala alam. Khususnya yang dimilliki benda mati dari benda yang amat kecil, yang tidak dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu khusus seperti mikroskop.
Materi fisika akan berhubungan dengan angka-angka, selalu bermain dengan rumus. Menggunakan variabel yang banyak dengan lambang yang beraneka ragam. Ini selalu menjadi alasan peserta didik untuk menyelesaikan soal dengan baik dan sulit mendapatkan nilai yang memuaskan.
Sulitnya menghapal rumus akan menjadikan penghalang untuk menyenangi pelajaran fisika. Dalam memecahkan soal fisika, dari segi siswa Edward (2005) menyatakan, banyak di antara siswa berkata “I understand material but I just can ‘t do the problem”.
Dalam menyelesaikan permasalahan pada soal fisika, siswa banyak yang kurang mengetahui apa yang harus dikerjakan setelah selesai menuliskan diketahui dan ditanya dari soal yang dipecahkan. Banyak siswa yang hanya mampu mengerjakan soal-soal hitungan yang dapat dicari dengan mensubsitusikan ke suatu formula fisika jika besaran besaran fisis yang telah diketahui dinyatakan secara eksplisit (soal direct).
Umumnya siswa mengalami kesulitan jika persoalan fisika yang ditemui memerlukan analisis dan perlu menurunkan persamaan. Sehingga diperoleh persamaan khusus sesuai kondisi pada persoalan yang dihadapi. Akibatnya banyak siswa yang bermasalah dalam menyelesaikan soal-soal indirect.
Sulitnya menghapal rumus fisika disebabkan beberapa hal. Di antaranya peserta didik masih sulit membedakan antara besaran dan satuan. Terkadang jika ditanya besaran mereka menjawab satuan atau sebaliknya. Peserta didik masih sulit membedakan antara lambang besaran dan lambang satuan.
Karena sulitnya membedakan antara besaran dan satuan menyebabkan lambang besaran dan satuan pun sering tertukar. Selain itu, rumus-rumus fisika banyak variabelnya. Dalam satu rumus fisika minimal variabel yang digunakan ada 3 macam. Pada rumus yang lain bisa terdiri dari 6 variabel yang harus disebutkan secara tepat, jika tidak maka menyebabkan kesalahan. Untuk memudahkan pembacaannya peserta didik dapat menggunakan suatu istilah atau akronim atau kalimat yang bermakna sehingga mudah mengingatnya.
Rumus-rumus fisika banyak operasi aljabarnya. Untuk rumus fisika operasi yang digunakan ada 3 macam, yaitu perkalian, pembagian dan pengkuadratan. Formula apik yang bisa dipergunakan untuk mendapatkan hasil sempurna pada penyelesaian hitungan pada fisika dengan cara seperti ini.
Pertama mengikuti pola satuan. Dalam setiap soal hitungan selalu diketahui besaran dan satuannya. Jika dalam soal pilihan ganda biasanya pada optionnya selalu diikuti dengan satuannya. Jadi untuk soal yang seperti ini kita selesaikan soal hitungan mengikuti operasi satuan yang ada. Rumus fisika bukanlah sesuatu yang menakutkan. Rumus fisika adalah jalan untuk mencapai tujuan. Rumus fisika adalah suatu keterampilan dalam proses menyusun secara sistematis hingga mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam menyelesaikan soal hitungan fisika tidak dituntut harus hapal rumus. Ini berarti tidak hapal rumus bukanlah merupakan kendala untuk bisa mendapatkan nilai sempurna. Nilai sempurna dapat diperoleh asalkan kita dapat menemukan trik-trik khusus menyelesaikan soal hitungan fisika meskipun tidak ingat rumusnya.
Kedua mengoperasikan satuan. Jika pilih jawabannya terdiri dari satu satuan, dan satuan itu merupakan salah satu dari satuan yang ada dalam soal maka jalan yang kita pergunakan adalah mengoperasikan satuan yang ada sehingga hasil operasi tersebut adalah satuan yang terdapat didalam soal.
Ketiga dengan definisi besaran. Dalam fisika setiap mempelajari konsep suatu besaran yang baru selalu dijelaskan definisi besaran. Jadi dalam menyelesaikan soal hitungan fisika pertama harus kita amati mana. Setelah itu kita gunakan langkah sesuai petunjuk di atas. Jika ini diterapkan, maka tidak ada alasan yang beraneka ragam, yang memvonis fisika itu pelajaran yang sulit. Yang ada nilai sempurna. Oleh sebab itu bagi guru amatlah diperlukan pengetahuan ini, karena kesulitan peserta didik dalam menghapal rumus dapat terobati dengan cara ini. (pm1/lis)
Guru Fisika SMKN 1 Ngablak, Kabupaten Magelang.