RADARSEMARANG.COM, PELAJARAN matematika tidak hanya pelajaran teoritis semata yang diajarkan di bangku sekolah. Pelajaran matematika juga mempunyai peran dan dapat dipraktikkan dalam kehidupan nyata. Bahkan, dalam keseharian manusia tidak lepas dari proses penghitungan yang memerlukan ilmu matematika agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan akurat. Salah satu ilmu matematika yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata manusia adalah materi peluang.
Pengertian peluang atau disebut juga dengan probabilitas ialah angka yang menunjukkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau peristiwa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), probabilitas adalah kemungkinan. Pelajaran matematika mengenai peluang atau probabilitas ini dapat dijelaskan dalam pelajaran dengan contoh dalam kehidupan nyata yang dijalani oleh siswa sendiri, jadi tidak hanya sebatas hitungan angka. Salah satu contohnya, ketika siswa sedang jatuh cinta dengan teman sekelas, maka dapat dihitung berapa peluang ia akan terlambat datang ke sekolah. Selain itu, peluang juga berguna bagi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk menentukan sikap setelah lulus, seperti peluang diterima di SMA yang ia harapkan atau peluang diterima di SMK yang ia inginkan.
Dalam pembelajaran matematika materi peluang di SMP Negeri 2 Suruh, Kabupaten Semarang, guru matematika mengajar dengan metode mengajak siswa untuk terjun ke lapangan melihat bagaimana kondisi sebenarnya. Yaitu siswa diajak untuk melakukan penelitian lapangan pada salah satu kantin yang ada di sekolah untuk meneliti mengenai produk makanan yang paling laris atau terjual. Penelitian dapat dilakukan di beberapa kantin, sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang berbeda-beda pada tiap kelompok yang meneliti kantin tersebut.
Setelah siswa memperoleh data yang diperlukan, guru kemudian melakukan pembahasan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan siswa. Melalui data yang telah dikumpulkan oleh para siswa tentang produk makanan yang paling laris, guru memberikan pemahaman akan konsep dasar dan kegunaan menghitung peluang dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat mengajak siswa terlibat secara aktif mengolah dan menghitung data-data yang telah didapatkan tersebut.
Jika semua proses pembelajaran matematika materi peluang sudah terlaksana, maka guru dapat melakukan evaluasi dengan soal-soal pada umumnya untuk mengetahui apakah siswa sudah memahami konsep menghitung peluang atau tidak. Selain itu, guru juga dapat melakukan evaluasi keterampilan dari bagaimana cara siswa berkomunikasi dengan sesama warga sekolah.
Hasilnya, pembelajaran materi peluang di SMP Negeri 2 Suruh dengan metode praktik nyata ini menjadikan kegiatan belajar mengajar (KBM) matematika lebih menyenangkan, tidak sekadar pengetahuan baru yang didapat. Tetapi juga keterampilan baru yang didapatkan siswa untuk mempersiapkannya terjun ke kehidupan nyata. (pg1/ida)
Guru Matematika SMPN 2 Suruh, Kabupaten Semarang.