RADARSEMARANG.COM, SATU tahun pandemi Covid-19 telah meniadakan pembelajaran di sekolah. Siswa dipaksa belajar dari rumah (home learning) agar pembelajaran tidak berhenti dan tetap berlangsung, sehingga siswa mendapatkan ilmu walaupun tidak di lingkungan sekolah. Untuk itu, pilihannya adalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran online.
Dalam PJJ, guru dituntut bisa memfasilitasi keadaan, meski memberikan pembelajarannya tidak berada di depan kelas. Ini sesuai dengan tugas pokok guru pada Permendikbud nomor 15 tahun 2018, guru merupakan tenaga profesional dengan tugas pokok mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Sebagaimana yang penulis rasakan sebagai guru kelas IV di SDN 2 Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal. Diberlakukannya PJJ yang diperkuat melalui Surat Edaran (SE) Kepala Disdikbud Kendal nomor 420/1026/Disdikbud tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Infeksi Covid–19.
Untuk merealisasikan SE tersebut, dengan mengefektifkan paguyuban kelas masing–masing lewat handphone android orang tua siswa dengan memakai aplikasi WhatsApp Group (WAG). Biasanya WAG hanya untuk menyampaikan informasi saja, kini diintensifkan dengan memasukkan unsur pembelajaran setiap harinya. Selain menggunakan WAG, penulis juga menggunakan alikasi zoom dalam pembelajaran.
Di dalam pelaksanaan PJJ, diperlukan kepedulian dan komitmen serta kerjasama dari berbagai pihak, mulai pihak sekolah (guru dan kepala sekolah), orang tua siswa, dan siswa sendiri. Guru memegang peranan penting. Guru sebagai fasilitator, dituntut kreatif dan mampu membuat pembelajaran tanpa tatap muka ini mengasyikkan sehingga peserta didik tidak bosan dan dapat melaksanakan tugas–tugas sekolah di rumah dengan senang hati dan tidak merasa terbebani. Terutama dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan materi memahami bacaan, penulis menerapkan metode Group To Group (GTG). Materi pembicaraan adalah tentang Covid-19, mulai tentang bahayanya, pencegahannya, maupun tindakan yang dapat dilakukan.
Langkah–langkah Lembar Kerja (LK) yang dilakukan penulis sebagai berikut, pertama, penulis menentukan topik yang mencangkup perbedaan ide, kejadian, posisi, konsep, dan pendekatan untuk ditugaskan. Kedua, membagi kelas jarak jauh menjadi empat kelompok sesuai jumlah tugas. Kemudian anak-anak dikasih waktu kurang lebih 15 menit untuk mendiskusikan topik yang diberikan. Setelah fase persiapan selesai, mintalah setiap kelompok untuk memilih seorang juru bicara. Kemudian mintalah setiap juru bicara menyampaikan pada kelompok lain. Ketiga, setelah presentasi singkat selesai, doronglah agar siswa untuk bertanya pada presenter atau tawarkan pandangan mereka sendiri, dan biarkan anggota dari kelompok untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari kelompok lain. Keempat, lanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan merespon pertanyaan serta komentar dari kelompok lain. Bandingkan dan bedakan pandangan serta informasi yang diperoleh untuk saling tukar informasi.
Hasil dari penerapan metode GTG, 28 dari 35 siswa merespon dan memahami hasil dari diskusi. Keberhasilan ini adalah berkat kolabarasi antara guru dengan orang tua serta mendapatkan pengawasan dari kepala sekolah melalui paguyuban kelas. Dengan begitu, sekolah dapat menerapkan PJJ/pembelajarn online dengan baik dan lancar. Semoga wabah pandemi Covid–19 dapat teratasi sehingga siswa dapat belajar seperti biasanya. (pg1/ida)
Guru SD Negeri 2 Bandengan, Kabupaten Kendal.