RADARSEMARANG.COM, SETIAP manusia pasti dikaruniai keterampilan. Dalam ilmu bahasa, keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Tingkat kesulitan empat keterampilan itu bertingkat. Keterampilan menyimak adalah keterampilan berbahasa yang paling awal dan mudah dilakukan. Sedangkan yang paling kompleks adalah keterampilan menulis.
Metode pembelajaran berbasis pengalaman adalah suatu model pembelajaran yang mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung atau belajar melalui tindakan metode pembelajaran berbasis pengalaman bukan hanya memberikan pengetahuan dan konsep-konsep. Tapi juga memberikan pengalaman yang nyata dan dapat membangun keterampilan melalui penugasan-penugasan nyata. Sementara itu, metode ini juga dapat mengakomodasi dan memberikan proses umpan balik serta evaluasi antara hasil penerapan dengan yang seharusnya dilakukan.
Pengalaman didapatkan dari membaca, melihat, mendengar, dan mengalami. Pengalaman itu tersimpan dalam memori otak setiap orang. Sebagai siswa yang masih dalam usia remaja, memori otaknya masih kuat untuk menerima berbagai informasi, termasuk menerima pengalaman menonton sebuah film. Dengan demikian, media ini cocok dan mudah digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.
Para siswa di SMAN 1 Jetis mendapatkan materi tentang cerita pendek di kelas XI semester 1 di tahun ajaran 2020/2021. Sedangkan submateri cerita pendek meliputi nilai-niai kehidupan dalam cerita pendek, mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan dalam teks cerita pendek, unsur pembangun teks cerita pendek, dan mengonstruksi (menulis) cerita pendek.
Teks cerita pendek adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh. Unsur yang terdapat dalam teks cerpen dibagi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur yang terdapat pada teks cerpen terdiri atas abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Sedangkan fungsi cerpen salah satunya untuk rekreatif.
Pada pembelajaran menulis cerita pendek dengan metode pengalaman saat pandemi Covid-19, para siswa kelas XI SMAN 1 Jetis diminta menyimak jalannya film yang sudah dikirim oleh guru dengan gawainya di rumah masing—masing. Setelah itu, mereka diminta menuliskan kembali isi cerita film itu dalam bentuk cerita pendek. Tentu saja film yang diputar adalah film yang menarik dan sesuai dengan usia remaja.
Unsur intrinsik sebuah film hampir mirip dengan cerita pendek, maka untuk memahaminya juga hampir sama. Oleh karena itu, siswa yang menonton sebuah film akan mendapatkan pengalaman dengan melihat dan mendengar sebuah peristiwa yang dapat dinikmati di setiap saat dan di setiap tempat. Berdasarkan pengalaman menonton film tersebut, para siswa kelas XI SMAN 1 Jetis lalu diminta untuk membuat sebuah cerita pendek. Para siswa bebas mengambil berbagai unsur intrinsik yang terdapat dalam film tersebut sebagai bahan membuat cerita pendek. Misalnya, penokohan, sudut pandang, atau unsur yang lain.
Hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan media pengalaman dikrim di media sosial, lalu dinilai oleh guru dengan memberikan “like”. Kegiatan tersebut sangat menarik siswa, sehingga para siswa dengan mudah dapat menyelesaikan sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman. Dengan demikian menulis cerita pendek berdasarkan pengalaman sangat efektif dan mudah untuk dilakukan. (pg1/ida)
Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, DIY.