28.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Asyiknya Belajar PPKn dengan Metode Bermain Roda Cerdas

Oleh : Drs. Edy Kartika

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Zaman sekarang pelajaran PPKn kurang diminati siswa. Dianggap kurang penting karena kurangnya kesadaran siswa terhadap pentingnya memahami dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Akibatnya siswa kurang bergairah untuk menyimak materi yang disampaikan.

Selain itu cara guru dalam menyampaikan materi masih kurang bervariasi dan terkesan monoton sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa. Maka inovasi dibuat untuk mengaplikasikan metode pembelajaran kooperatif yang lebih bervariasi untuk kegiatan belajar mengajar PPKn sehingga berguna untuk menghilangkan kejenuhan yang sering dialami siswa ketika mengikuti pelajaran PPKn, dan lebih memahami materi yang disampaikan.

Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses belajar mengajar, salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif. Metode ini adalah suatu elemen yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Antara lain saling ketergantungan positif, interaksi tatap muka, akuntabilitas individual dan ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Lie, 2004).

Salah satu inovasi yang dikembangkan dari metode pembelajaran kooperatif adalah membuat alat pembelajaran berupa roda cerdas dan menggunakan permainan sebagai media pembelajaran. Permainan dengan roda cerdas ini bertujuan untuk membuat siswa tidak mengalami kejenuhan ketika mengikuti pelajaran, selain itu dapat melatih kemampuan sosialisasi antar siswa dan membuat suasana kelas lebih ceria.

Dalam permainan roda cerdas siswa membentuk kelompok dengan anggota 3 sampai 6 orang kemudian menunjuk salah satunya sebagai tim ahli. Tim ahli tersebut dibagi menjadi yang mempersiapkan permainan, moderator, pembuat soal dan jawaban, juri, pencatat nilai, dan pemutar roda.

Salah satu tim ahli mempersiapkan roda dari triplek berbentuk lingkaran yang dilapisi gabus dan diberi angka 1 sampai 6 yang telah dipasang as dan tangkai supaya bisa berputar. Enam buah kotak untuk meletakkan soal dan 5 buah anak panah untuk dilempar pada roda berputar. Permainan dimulai oleh moderator dengan diiringi musik untuk menghidupkan suasana, secara bergantian kelompok maju mengambil anak panah.

Kemudian tim ahli memutar roda dan salah satu anggota kelompok melempar anak panah tersebut. Roda dihentikan dan anak panah menancap di salah satu angka. Siswa yang melempar mengambil soal pada kotak sesuai dengan nomor yang didapat. Soal dibaca dan anggota kelompok lainnya membantu memberikan jawaban.

Juri menilai dan memberi skor atas jawaban tersebut. Permainan bisa dilakukan sekali putaran atau lebih. Kemudian juri membacakan perolehan dan menentukan jawabannya. Setelah semua selesai guru memberikan penilaian dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

Hasil dari penerapan metode roda cerdas pada KD 1 “Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam Kerangka Praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Negara” yang dilakukan pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Muhammadiyah I Temanggung, siswa menunjukkan ketertarikan dalam mengikuti pelajaran. Para siswa turut berpartisipasi dan aktif selama pelajaran berlangsung. Tidak ada indikasi siswa mengalami kejenuhan. Karena semua siswa turut berperan dan berinteraksi langsung, tidak hanya duduk dan memperhatikan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran PPKn dengan permainan roda cerdas ini efektif untuk proses kegiatan belajar mengajar. Siswa dapat belajar dengan berinteraksi langsung dengan guru dan siswa lainnya serta suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. (pm1/lis)

Guru PPKn SMA Muhammadiyah 1, Kabupaten Temanggung.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya