RADARSEMARANG.COM, Dalam proses belajar mengajar, guru tidak hanya menyampaikan materi namun harus bisa secara maksimal menyampaikan apa isi dari materi yang diajarkan dalam mata pelajaran IPA. Untuk itu guru harus mampu menentukan metode pembelajaran agar materi yang disampaikan mudah dipahami oleh siswa. Menurut Sanjaya (2008:55) peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pendapat para pakar guru sangat penting perannya dalam proses pembelajaran. Guru harus bisa menjadi fasilitator dan motivator untuk siswa.
Kebanyakan dalam pembelajaran IPA guru menggunakan metode ceramah dan hafalan yang membuat siswa merasa bosan, tidak menarik dan mengantuk sehingga membuat prestasi siswa menurun. Untuk meningkatkan rasa tertarik siswa, guru harus berinisiatif menggunakan metode selain ceramah dan hafalan. Metode yang dipakai harus melibatkan siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
Guna meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa guru menggunakan metode mind mapping dalam pembelajaran IPA pada materi organ pencernaan manusia. Mind mapping (peta pikiran) adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.
Menurut Buzan (2010: 4) mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Khususnya di kelas VI SDN Kaliabu terlihat suasana kegiatan pembelajaran yang tidak hidup. Banyak siswa mengantuk dan tidak aktif, maka untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa guru menggunakan metode mind mapping agar memungkinkan siswa mengeluarkan gagasannya dan mencatatnya secara kreatif. Mind mapping bertujuan membuat materi pembelajaran terpola secara visual dan grafis yang ahirnya dapat membantu merekam, mengingat dan memperkuat kembali informasi yang telah dipelajari.
Melalui mind mapping siswa memetakan konsep yang diperoleh dari buku pada selembar kertas dalam bentuk simbol, kata-kata, gambar serta garis dengan berbagai warna sehingga memudahkan otak dalam menyerap informasi yang di terima.
Langkah dalam pembelajaran mind mapping guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mengambil kertas yang berisikan nama organ pencernaan.
Kemudian siswa mencari gambar bendera yang sudah disediakan oleh guru dan disesuaikan dengan organ pencernaan yang didapatkannya. Setelah itu bendera ditempel di tengah kertas karton dan siswa mulai membuat peta konsep.
Guru memberi waktu 20 menit pada siswa untuk menganalisis, membuat konsep, dan gagasan tentang organ pencernaan tersebut. Dalam membuat mind mapping siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasannya sekreatif mungkin. Setelah selesai catatan yang dibuat membentuk pola atau gagasan yang saling berkaitan dengan topik utama di tengah, sementara perincian menjadi cabang- cabangnya.
Agar mind mapping lebih menarik maka ada baiknya dibuat warna-warni, lucu, serius, simpel dan sederhana. Guru memberi contoh mind mapping berbentuk pohon, daun, dan tata surya, agar siswa lebih paham. Setelah selesai guru memberikan kesempatan tiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok lain menanggapinya.
Ternyata dari pembelajaran dengan metode mind mapping ini selain membuat anak kreatif, dan efisien dalam penggunaan waktu pembelajaran, bisa mengubah pola pencatatan secara linier dan langsung dapat di pahami oleh siswa dan mudah diingat. Sehingga tercipta proses pembelajaran yang menyenangkan, menarik, tidak membosankan dan meningkatkan prestasi belajar IPA. (dm2/lis)
Guru Kelas SDN Kaliabu, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.