32.8 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Model Pembelajaran IDL dalam Mata Pelajaran Matematika

Oleh : Nur Hakimah, S.Ag.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PELAJARAN Matematika bagi siswa masih dikategorikan pelajaran yang sulit. Saya ingin mencoba mengubah anggapan tersebut dengan berulang kali menanamkan dalam otak bawah sadar para siswa bahwa pelajaran Matematika itu mudah. Di samping juga memberikan motivasi tidak ada kata “sulit” kalau kita mau berusaha keras.

Salah satu model yang saya terapkan adalah model pembelajaran Inquiry Discovery Learning. Inquiry discovery merupakan sebuah model yang tidak terpisah. Pembelajaran ini memiliki dua proses utama. Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan pertanyaan (to inquire), dan kedua, siswa menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas pertanyaan mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis. (Sutman, et. al., 2008).

Strategi Inquiry Discovery merupakan salah satu metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered). Strategi Inquiry Discovery ini banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran ini menitikberatkan pada proses mencari dan menemukan pengetahuannya sendiri. Strategi Inquiry Discovery dapat membangun sikap aktif, kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran. Pada pembelajaran yang menerapkan strategi Inquiry Discovery, siswa lebih banyak diberi kesempatan untuk belajar sendiri. Mereka didorong untuk berpikir sendiri dan menemukan konsep-konsep pengetahuan.(Siti Masitoh, 2016).

Inquiry/discovery merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukan sekedar sekumpulan fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasi dari proses menemukan atau mengkonstruksi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses fasilitasi penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan melalui penemuan sendiri (discovery).

Berdasarkan hal tersebut, maka cara yang saya gunakan berkaitan mata pelajaran Matematika KD 3.7 Menjelaskan bangun ruang yang merupakan gabungan dari beberapa bangun ruang serta luas permukaan dan volumenya, indikator 3.7.2 Memahami volume gabungan bangun ruang adalah sebagai berikut:

Pertama, guru menyampaikan materi tentang volume bangun ruang. Dalam hal ini bangun tabung. Kemudian dengan panduan guru anak-anak mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran, misalnya bagaimana cara menentukan volume tabung? Apa rumus menentukan volume tabung? dan lain sebagainya.

Kedua, guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mendapat tugas menyelesaikan soal tentang volume tabung yang sudah ditentukan oleh guru di lembar kerja siswa.
Ketiga, siswa bersama kelompoknya berdiskusi menggali informasi mengkaji soal kemudian bersama-sama menemukan jawaban berkaitan dengan soal yang diberikan. Dalam forum diskusi inilah siswa dapat berinteraksi secara intensif. Siswa menjadi lebih aktif dalam belajar. Bisa saling sharing ilmu. Anak yang mempunyai kemampuan intelektual lebih dibanding temannya bisa memberikan pencerahan, bisa dikatakan menjadi tutor sebaya sehingga semua anggota kelompok diharapkan bisa menyelesaian soal yang diberikan guru dengan baik.

Keempat, kelompok yang sudah menyelesaikan tugas menyerahkan kepada guru. Kelompok yang selesai lebih dahulu diberikan reword bisa berupa pujian. Demikian juga bagi siswa lain yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik

Dari pengalaman model pembelajaran inquiry discovery learning tersebut sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi volume bangun ruang. Siswa tidak mengantuk dan dituntut aktif dalam diskusi kelompoknya. Seperti yang diterapkan di MI Salafiyah Gapuro. (ipa1/zal)

Guru MI Salafiyah Gapuro.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya