RADARSEMARANG.COM, RAMADHAN menjadi momen yang tepat untuk menanamkan nilai karakter pada anak. Kegiatan “Ramadhan Star” sangatlah tepat untuk mengisi kegiatan anak-anak selama di rumah karena Ramadhan tahun ini anak-anak masih belajar dari rumah. Tentunya, dengan adanya kegiatan “Ramadhan Star” anak-anak menjadi antusias untuk membuat Ramadhan mereka menjadi Ramadhan yang bermakna. Selain itu, setiap orang tua tentunya ingin agar anaknya kelak menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual. Seperti yang kita lihat di media elektronik maupun massa muncul permasalahan kenakalan remaja, free sex, tawuran, dan narkoba. Hal itu terjadi karena kurangnya penanaman nilai-nilai karakter sejak usia dini.
Membangun karakter sebaiknya sejak dini karena pada usia tersebut anak mudah menerima masukan, memahami konsep, dan penanaman nilai dapat diberikan melalui pembiasaan dan keteladanan sehingga membudaya dalam diri anak yang akan menjadi karakter anak. Wahyunianto, Suprapto (2019: 74) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk mengamati karakter peserta didik, yaitu mulai terlihat, mulai berkembang, dan pada akhirnya membudaya. Selain itu, anak belum terpengaruhi pada dunia luar karena saat usia dini anak lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga. Sama halnya yang diungkapkan oleh Amirulloh Syarbini (2014:19) bahwa keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi seseorang.
Dalam kegiatan “Ramadhan Star” banyak menanamkan nilai karakter positif pada anak seperti religius, jujur, tangggung jawab, peduli. Pada aspek religius, ketika anak dilatih untuk puasa sejak dini akan semakin memperkuat rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT karena ketika dijalankan akan mendapat pahala. Untuk anak-anak kelas satu di SDN Tingkir Tengah 01 pada kegiatan “Ramadhan Star” ini anak-anak diberikan lembar kegiatan puasa dengan design gambar ulat yang badannya terdiri dari lingkaran 30 buah sama dengan 30 hari Ramadhan. Bagi anak-anak yang sudah kuat untuk berpuasa sampai adzan Maghrib maka anak-anak mewarnai lingkaran tersebut dengan satu warna, tetapi apabila anak-anak belum kuat untuk puasa sehari penuh atau baru sampai adzan Zuhur maka anak-anak mewarnai lingkaran tersebut dengan dua warna yang berbeda. Hal ini akan meningkatkan semangat anak-anak untuk berpuasa. Jika dilakukan secara terus menerus akan membudaya dan anak menyadari bahwa puasa adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim menjalankan perintah Allah SWT agar mencapai derajat taqwa seperti dalam QS. Al Baqarah ayat 183.
Aspek jujur dan tanggung jawab, dengan kegiatan “Ramadhan Star” yang terdiri dari lembar puasa, sholat tarawih, sedekah, dan mengaji anak dilatih untuk jujur dan tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Karena bisa jadi ketika anak di rumah anak berpuasa tapi ketika di luar rumah ikut makan bersama temannya yang tidak berpuasa. Hal ini disebabkan keteguhan hati, keteladanan, dan pembiasaan yang kurang sehingga anak mudah terpengaruh dengan lingkungannya. Jika orang tua maupun guru membiarkan hal tersebut maka akan terjadi degradasi moral yaitu sikap berbohong dan tidak bertanggung jawab atas diri sendiri maupun orang lain. Sama halnya dengan sholat tarawih, sedekah, dan mengaji melatih anak untuk jujur mengisi lembar kegiatan tersebut.
Aspek peduli, melalui kegiatan “Ramadhan Star” ini dengan kegiatan puasa dan sedekah anak-anak dilatih untuk memiliki sikap toleransi dan meningkatkan rasa empati kepada sesama. Kegiatan bakti sosial di bulan Ramadhan merupakan akhir dari kegiatan “Ramadhan Star” yaitu sedekah/uang yang dikumpulkan oleh anak-anak dibelanjakan untuk menu buka puasa di panti asuhan dan membeli sembako yang akan diberikan kepada saudara-saudara yang kurang mampu di lingkungan SDN Tingkir Tengah 01. Penanaman nilai karakter melalui Ramadhan Star diperlukan kerja sama antara guru dan orang tua sehingga dapat menciptakan budaya kelas kemudian dapat menjadi budaya sekolah di SDN Tingkir Tengah 01 Salatiga. (bs1/zal)
Guru SDN Tingkir Tengah 01 Salatiga.