RADARSEMARANG.COM, Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang sangat menantang bagi sebagian besar siswa di Indonesia. Jika dalam pembelajaran tatap muka siswa dapat bertanya secara langsung kepada guru ketika mereka menemui kesulitan, kini ketika pembelajaran daring siswa dihadapkan pada kondisi yang kurang menguntungkan.
Jaringan internet yang tidak merata, keterbatasan penguasaan teknologi dan waktu pembelajaran membuat siswa tidak bisa lagi terlalu sering bertanya kepada guru saat pembelajaran dilakukan. Untuk itulah dibutuhkan kreatifitas guru dalam memilih media pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran.
Pada pembelajaran materi news item text, siswa diharapakan mampu membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks news item. Menurut Rina, I (2014: 18), news item is a type of the text that has the main function or communicative purpose to inform the readers or viewers about events of the day that are considered newsworthy or important (sebuah teks yang memiliki fungsi utama atau tujuan komunikasi memberitahukan para pembaca atau penonton tentang peristiwa di hari tersebut yang dianggap layak atau penting untuk diberitakan).
Dalam pengamatan awal pembelajaran materi teks news item kelas XII secara daring melalui google classroom di SMA N 1 Wonosegoro, didapati masih banyak siswa yang enggan membaca materi yang guru bagikan. Mereka terkesan bosan dengan tampilan materi yang disampaikan guru. Hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon pertanyaan yang guru berikan. Siswa cenderung pasif dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru menggunakan media pembelajaran online yaitu microsoft sway. Sway merupakan aplikasi dari microsoft office yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memformat, berbagi ide, cerita, dan persentasi di kanvas interaktif berbasis web (BPTIKP, 2016:48). Dengan menggunakan sway, guru bebas memasukkan teks, gambar, dokumen, video, bagan, atau konten lain sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Sway juga menyediakan integrasi asli dengan layanan lain, termasuk YouTube, Facebook, Mixcloud, dan Infogram. Tampilan sway bersifat responsif. Artinya tampilanya akan menyesuaikan dengan ukuran layar pengakses. Jika diakses di smartphone desainnya juga akan mengikuti smartphone. Hal inilah yang menjadikan sway lebih unggul dibandingkan aplikasi presentasi lainnya.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan media pembelajaran dengan aplikasi ini adalah membuka microsofti sway dengan menggunakan akun microsoft office 365 di portal.offie.com. Setelah masuk akan muncul fitur-fitur seperti judul, heading, teks, gambar, video, tweet, audio, sematkan, dan juga grup.
Mulailah menyusun tampilan yang akan kita buat dengan mengatur tata letak sub judul, tampilan latar, memasukkan teks, gambar, dan juga mengimpor konten yang sesuai dengan materi pelajaran. Langkah terakhir bagikan link sway kepada siswa melalui google classroom.
Dengan tampilan materi dalam sway yang variatif membuat siswa lebih tertarik mempelajari materi news item. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya siswa yang merespon pertanyaan guru terkait materi news item di google classroom. Selain itu siswa juga aktif bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Pembelajaran terlihat lebih hidup. Pemenuhan tugas terkait terkait materi news itempun meningkat. Materi news item yang semula membosankan menjadi lebih menarik.
Dengan demikian jelaslah bahwa media pembelajaran sway meningkatkan motivasi belajar siswa karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara dinamis, interaktif dan perorangan. Selain itu media sway dibuat agar siswa sebagai user dapat terangsang dalam belajar menurut tingkat kecepatan penguasaan masing-masing. (ipa1/lis)
Guru Bahasa Inggris SMAN 1 Wonosegoro, Boyolali.