32 C
Semarang
Sunday, 13 April 2025

Pahami Peran Indonesia di ASEAN dengan Reciprocal Learning

Oleh : Nur Syafa’ah S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, NEGARA Indonesia menjunjung tinggi nilai–nilai kerakyatan dalam menjalin hubungan baik dengan negara lain, termasuk di kawasan Asia Tenggara. Indonesia juga berperan penting dalam hubungan negara–negara anggota ASEAN. ‘Peran Indonesia dalam berbagai bidang di ASEAN’ merupakan materi tema tujuh sub tema dua mata pelajaran (mapel) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VI SD/MI.

Untuk mempermudah dalam memahami materi tersebut, penulis menerapkan model Reciprocal Learning dalam kegiatan belajar mengajar di kelas VI MI Islamiyah Kalisalak Limpung Batang. Menurut Suyanto (2009:64) Reciprocal Learning merupakan strategi pembelajaran berdasarkan prinsip–prinsip pengajuan pertanyaan dimana siswa keterampilan–keterampilan meta kognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru.

Menurut Palinscar, model pembelajaran Reciprocal Teaching ada empat strategi yang digunakan 9 Hayati, 2012:17) yaitu, pertama, question generating (membuat pertanyaan). Siswa diberi kesempatan untuk membuat pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas, dan diharapkan dapat mengungkap penguasaan konsep materi yang sedang dibahas. Kedua, Clarifying (menjelaskan merupakan strategi penting saat proses KBM berlangsung, terutama bagi peserta didik yang sulit memahami materi. Ketiga, predicting (memprediksi) merupakan strategi dimana siswa melakukan hipotesis mengenai konsep yang akan disajikan. Keempat, dalam strategi ini ada kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasi dan mengintegrasikan informasi–informasi yang ada di dalam materi.

Dengan menerapkan model Reciprocal Learning/Reciprocal Teaching ini, peserta didik dapat memahami konsep dan dapat menyerap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Karena di dalam model Reciprocal Learning memiliki beberapa kelebihan. (Aziz, 2007:113) kelebihan Reciprocal Learning di antaranya, mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerja sama antarsiswa, menumbuhkan bakat siswa terutama dalam hal berbicara, lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri, memupuk keberanian berpendapat, melatih menganalisa, dan lainnya.
Reciprocal Learning tepat digunakan untuk mempermudah pemahaman peserta didik terhadap materi Peran Indonesia di berbagai bidang di ASEAN. Karena dalam materi ini, banyak sekali dijelaskan bentuk kerjasama Indonesia dengan negara–negara anggota ASEAN lainnya. Sebagai contoh kerja sama di bidang sosial, budaya, pangan, pendidikan, dan lainnya. Dengan berbagai kreativitas yang dimunculkan dalam Reciprocal Learning, maka siswa akan lebih mudah memahami materi ini dengan baik. Karena peserta didik akan lebih tertarik dalam mengikutiproses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang berlangsung.

Tidak menutup kemungkinan, Reciprocal Learning juga memiliki beberapa kelemahan dan kekurangan, di antaranya adanya kurang kesungguhan siswa yang berperan sebagai tutor. Ini menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal, pendengar atau audiens sering menertawakan tingkah laku siswa yang menjadi tutor sehingga merusak suasana. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam membimbing peserta didik dalam KBM di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Kalisalak Limpung, agar tercapai tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan oleh guru dan madrasah.
Dengan model Reciprocal Learning yang penulis gunakan, maka peserta didik lebih tertarik dan lebih mudah memahami materi Peran Indonesia di ASEAN dalam Berbagai Bidang, sehingga peserta didik dapat menyerap materi pelajaran dengan mudah dan maksimal. Akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dalam penilaian. (ipa1/ida)

Guru MI Islamiyah Kalisalak, Limpung, Batang.


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya