30 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Tidak Pusing Belajar Reaksi Kimia dengan Teknik Highlighting

Oleh: Widya Rosanti, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, HINGGA saat ini Covid-19 masih menjadi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari satu tahun ini berdampak besar terhadap perubahan aktifitas belajar mengajar. Aktivitas belajar daring sudah menjadi keseharian di sekoalh-sekolah di lingkungan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Hal ini dimaksudan untuk menekan dampak penyebaran Covid-19. Praktik belajar daring dilakukan di berbagai tingkatan pendidikan mulai SD hingga perguruan tinggi.

Belakangan, muncul aturan baru terkait perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro, maka diberlakukan. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat ini baru dalam tahapan uji coba. Selama masa uji coba, sekolah tetap melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh kecuali sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah pelaksana uji coba PTM. Dengan demikian hampir dapat dipastikan bahwa sebagian besar sekolah yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh akan tetap mengalami kendala yang sebelumnya telah dialami. Tak terkecuali pada mata pelajaran kimia.

Selama ini pelajaran kimia menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit di kalangan peserta didik. Hal ini diperparah dengan kondisi pandemi. Peserta didik yang duduk di kelas sepuluh sama sekali belum pernah mempelajri kimia di di kelas tatap muka padahal mata pelajaran ini tergolong baru bagi peseta didik. Bisa dikatakan ilmu kimia merupakan ilmu yang baru dan asing bagi peserta didik kelas 10. Hal ini menjadikan permasalahan dan tantangan bagi guru untuk berfikir kreatif agar mampu membantu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan mudah dan menyenangkan.
Belajar menurut teori pengolahan informasi, adalah bagimana manusia berperilaku sebagaimana seuah komputer bekerja (Schunk, 2012). Untuk membantu mengolah informasi menjadi data yang bisa dianalisis diperlukan pengkodean (Bransford, 1999). Pengkodean sering dilakukan pada pembelajaran bahasa melalui menyoroti (highlighting) menggunakan warna-warna tertentu yang cerah. Dengan demikian peserta didik akan fokus pada bagian yang disorot. Kita dapat mengimplementasikan teori tersebut pada mata pelajaran kimia, dalam hal ini pada topik Persamaan Reaksi Kimia. Dalam persamaan reaksi kimia, dikenal istilah Koefisien Reaksi dan Indeks. Koefisien reaksi adalah angka yang terletak di sebelah kiri suatu unsur atau molekul, sedangkan indeks adalah angka yang terletak disebelah kanan bawah suatu unsur atau kelompok unsur. Persamaan reaksi dikatakan setara jika jumlah atom-atom zat pereaksi sama dengan jumlah atom-atom zat hasil reaksi. Jika jumlah atom-atom zat pereaksi belum sama dengan jumlah atom-atom zat hasil reaksi, maka perlu dilakukan penyetaraan persamaan reaksi dengan menentukan angka koefisien dan angka indeks masing-masing zat.
Manakala kita melakukan pembelajaran di kelas, pada materi penyetaraan persamaan reaksi kimia tersebut guru akan lebih mudah menjelaskan kepada peserta didik mana yang merupakan angka koefisien dan angka indeks masing-masing zat. Namun penyetaraan persamaan reaksi kimia tersebut akan menjadi sulit ketika pembelajaran materi tersebut dilakukan dengan jarak jauh. Untuk itu solusi bagi peserta didik untuk dapat memahami cara menyetarakan suatu persamaan reaksi kimia adalah dengan tehnik highlighting pada aplikasi google docs dalam google classroom. Penerapan teknik highlighting selama ini cukup efektif diterapkan di SMA Negeri 1 Ambarawa.

Teknik highlighting ini bertujuan untuk memusatkan perhatian pada koefisien dan indeks yang perlu disetarakan. Teknik ini dilakukan melalui pewarnaan berbeda pada angka koefisien dan indek dengan warna mencolok seperti warna stabilo. Dengan demikian peserta didik dapat lebih fokus menghitung jumlah setiap atom dan menyetarakan di kedua sisi. Ketika jumlah di kedua sisi sudah sama dapat disimpulkan bahwa persamaan reaksi tersebut sudah setara.

Dengan menggunakan tehnik highlighting peserta didik lebih mudah menyelesaikan persoalamn terkait penyetaraan persamaan reaksi. Keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan akan mendirong minat dan ketertarikan peserta didik pada materi yang dipelajari. (agu1/zal)

Guru SMAN 1 Ambarawa


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya