RADARSEMARANG.COM, Ilmu Pengetahuan Alam atau sering disebut dengan Sains merupakan mata pelajaran yang erat Hubungannya dengan fenomena alam. Menurut Sujana (2013:15) IPA atau Sains merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta besertaisinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi didalamnya dan dikembangkan oleh para ahli berdasarkan proses ilmiah.
Dengan kata lain IPA sangat erat hubungannnya dengan kejadian yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Karena hubungan tersebut seharusnya siswa lebih tertarik dalam mempelajari dan memahaminya. Namun kenyataannya IPA merupakan mata pelajaran yang sering dikatakan sulit oleh sebagian besar siswa, khususnya siswa Kelas V di SDN 16 Mulyoharjo.
Berdasarkan pengalaman penulis, siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang berminat karena dalam pembelajarannya kurang memanfaatkan metode dan media yang menarik siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Selain itu siswa cenderung pasif jika hanya menerima penjelasan tanpa melakukan aktifitas lain untuk dapat memahaminya. Keaktifan yang diharapkan muncul pada saat pembelajaran tidak terjadi.
Untuk itu dalam rangka meningkatkan keaktifan siswa, khususnya Materi Daur Air, penulis menggunakan metode Concept Mapping atau pembelajaran Peta Konsep. Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan siswa aktif dalam diskusi kelompoknya, mampu menyampaikan pendapatnya, bisa menerima pendapat orang lain dan mampu memadukan antara bahan bacaan, pengalaman dan materi yang sedang dipelajarinya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode Concept Mapping dan hal-hal yang perlu dipersiapkan dlaam pembelajaran adalah sebagai berikut : 1) Guru mempersiapkan potongan-potongan kartu yang bertuliskan konsep-konsep utama, 2) Guru juga membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, 3) Selanjutnya guru membagikan potongan-potongan kartu yang telah bertuliskan konsep utama kepada siswa untuk dibahas di dalam kelompoknya, 3) Siswa berdiskusi dalam kempoknya untuk mencoba membuat suatu peta yang menggambarkan hubungan dari konsep-konsep tersebut, 4) Pastikan Siswa membat garis penghubung antar konsep-konsep tersebut. Di setiap garis diharapkan siswa menuliskan kata atau kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep. Kalimat-kalimat ini menunjukkan asumsi yang dibangun Siswa dalam menjelaskan konsep-konsep. 5) siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas secara singkat dan bergiliran. 6) Sebagai bahan pertimbangan tampikan satu peta konsep yang telah dibuat oleh guru. 7) bersama-sama dengan siswa membahas peta konsep hasil diskusi satu persatu, 8) Ajaklah seluruh kelas untuk melakukan koreksi atau evaluasi terhadap peta-peta konsep yang dipresentasikan.9) Di akhir pebelajaran ajaklah seluruh kelas merumuskan kesimpulan terhadap materi yang dipelajari melalui peta konsep tersebut.
Metode Concept Mapping terbukti mampu meningkatkan aktifitas dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan tersebut membuat pembelajaran menjadi bermakna dan kesimpulan yang telah dirumuskan merupakan hasil pemahaman dan analisis dari siswa tersebut, sehingga saat evaluasi siswa mendapatkan hasil yang meningkat dibanding sebelumnya. Namun keberhasilan penerapan metode tersebut tergantung kepada persiapan media yang disediakan oleh guru, media yang digunakan, perumusan konsep utama yang lebih mudah dipahami oleh siswa, serta cara mengatur waktu dan jalannya diskusi siswa. Bimbingan saat berdiskusi maupun saat presentasi dari guru juga mutlak diperlukan selama proses pembelajaran berlangsung. (agu1/ton)
Guru SDN 16 Mulyoharjo Pemalang.