33 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Siap Belajar Matematika Kapanpun dengan Magic Score

Oleh : Nurul Novika S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PENULIS harus menyesuaikan pemaduan antara model dan strategi yang digunakan dengan isi pembelajaran yang akan didemonstrasikan. Akan tetapi kenyataannya, perkembangan pendidikan belum terlaksana secara maksimal. Faktor penyebabnya adalah guru belum sepenuhnya memahami tugasnya sebagai pendidik yakni mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Serta keterbatasan sarana dan prasarana ambil bagian mempersulit terciptanya belajar mengajar aktif dan menyenangkan.

Guru menjadi cenderung menggunakan metode konvensional yakni proses belajar dengan metode ceramah dari awal sampai akhir pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan menyuruh siswa mengerjakan latihan saat guru selesai menjelaskan pelajaran. Apalagi minat peserta didik untuk mengikuti pelajaran matematika itu rendah. Selain itu, peserta didik kelas 2 SDN Kedungjaran masih kesulitan dalam mengaitkan pembelajaran yang telah dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Ahmad Dhakir S.Pd.I, penyebab dari masalah tersebut adalah karena banyak peserta didik yang menganggap pelajaran matematika itu sulit sehingga mereka kurang tertarik untuk belajar matematika.

Untuk menciptakan peserta didik yang kreatif dan berminat terhadap matematika, maka penulis dalam menyampaikan materi dengan bantuan alat peraga Magic Score. Alat bantu penjumlahan pada bilangan dari Dalam 9 Kolom Persegi Secara Acak Yang Akan Menghasilkan Jumlah Bilangan Menjadi 1.

Komalasari juga menyatakan bahwa alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/konkret. Alat peraga berfungsi menerangkan atau memperagakan suatu mata pelajaran dalam proses belajar mengajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), guru harus mampu menjelaskan konsep kepada siswanya. Usaha ini dapat dibantu dengan alat peraga matematika, karena dengan bantuan alat tersebut, yang sesuai dengan topik yang diajarkan, konsep akan dapat lebih mudah dan jelas dipahami. Salah satu peranan alat peraga dan rumus atau teorema, dan dapat menarik suatu kesimpulan dari hasil pengamatannya.
Alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah, dua buah styrofoam berwarna merah dan kuning, pensil, pisau cater. Cara pembuatannya, siapkan sterofom warna merah, tulis angka di atas styrofoam warna merah tersebut, setelah ditulis angka, lalu potong angka tersebut menggunaka pisau cater, sudah selesai lalu tempel di styrofoam warna kuning. Cara penggunaannya adalah, sediakan sembilan persegi dengan bilangan yang berurutan 1 sampai 9. Misalnya, disediakan pertanyaannya, bagaimana caranya meletakkan bilangan-bilangan tersebut. Sehingga jumlah angka pada tiap baris, kolom, ataupun diagonal sama yang jumlahnya menjadi 15. Maka caranya adalah pada setiap sisi persegi diberi kotak bantuan, isilah bilangan-bilangan tersebut secara urut searah garis diagonal. Bilangan pada kotak bantuan ditukar yaitu kotak atas dengan kotak bawah dan kotak samping kanan dengan kotak samping kiri, dengan bilangan-bilangan tersebut diletakkan ke dalam persegi.

Dengan alat peraga ini mampu menarik minat siswa dalam belajar berhitung dan lebih ingin berpikir. Selain tumbuhnya minat, siswa juga dapat dibangkitkan motivasinya. Melalui demonstrasi penggunaan alat peraga matematika, guru dapat merangsang munculnya motivasi dalam diri siswa untuk mempelajari materi lebih lanjut. Siswa yang merasa penasaran dan ingin tahu lebih jauh tentang konsep yang dipelajarinya akan terus berusaha mempelajari konsep itu lebih mendalam. (ce4/ida)

Guru SDN Kedungjaran, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya