RADARSEMARANG.COM, Surat Edaran no. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menganjurkan seluruh kegiatan di institusi Pendidikan harus jaga jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di rumah masing – masing, karena adanya wabah Virus Covid 19 yang melanda dunia termasuk Indonesia. Mendasari dari hal tersebut memaksa sistem pendidikan berupaya dan berinovasi mencari solusinya untuk tetap melaksanakan pembelajaran tanpa harus tatap muka.
Sistem pembelajaran Daring dinilai paling tepat dan efektif dalam mengatasi permasalahan tersebut. Dengan menggunakan fasilitas jaringan internet yang ada baik melalui handphone maupun komputer pembelajaran akan tetap berjalan. Namun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti faktor sarana dan prasarana, latar belakang kehidupan keluarga serta lingkungan. Tingkat ekonomi menentukan dalam pembelajaran daring karena siswa dituntut memiliki sarana dan prasarana yang dibutuhkan, bentuk perhatian dan bimbingan dari orang tua/keluarga sangat diperlukan sebab guru tidak mendampingi siswa secara langsung, dan lingkungan juga harus berperan aktif dalam bentuk dukungan.
Di SDN 03 Karangtalok Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang dalam melaksanakan sistem daring menemukan beberapa permasalahan, di antaranya : 1) Terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki fasilitas pendukung (handphone atau komputer); 2) Siswa kesulitan saat mengerjakan tugas; 3) Siswa melakukan aktifitas lain saat jam pelajaran; 4) Siswa merasa jenuh dan bosan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diterapkannya metode Home Visit. Metode tersebut merupakan salah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi. Kegiatan belajar mengajar yang disampaikan mirip home schooling. Jadi pengajar mengadakan kunjungan ke rumah siswa dalam waktu tertentu, hal ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami siswa saat melaksanakan pembelajaran daring.
Bagi siswa yang tidak memiliki fasilitas untuk melaksanakan sistem pembelajaran daring dan siswa yang mengalami kesulitan terhadap materi tertentu maka guru akan menyampaikan materi secara langsung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Sedangkan siswa yang sering tidak mengikuti kegiatan pembelajaran maka guru akan mengadakan bimbingan konseling dan melakukan komunikasi dengan orang tua siswa agar orang tua ikut serta berperan aktif dalam memberikan perhatian dan bimbingan terhadap putra/putrinya. Lingkungan juga ikut andil dalam menyukseskan pembelajaran daring dengan dukungan seperti menjaga lingkungan tetap kondusif agar siswa belajar di rumah dengan nyaman. Dengan demikian materi yang diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik.
Gestrelius (1997) menggemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mancakup interaksi belajar (pembelajaraan), penentuan bahan belajar dan metode balajar, lembaga penyelenggara, fasilitas, adminstrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan belajar berkelanjutan. Di dalam pendidikan ini termaksud pula peranan pendidik dan peserta didik yang harus dan saling sejajar, pengelolaan kegiatan belajar, dan faktor-faktor lainnya yang mendukung proses belajar. Oleh karena itu guru harus mampu berinovasi dan kreatif dalam mencari solusi disetiap permasalahan yang dihadapinya. (ag1/ton)
Guru SDN 03 Karangtalok Kec. Ampelgading Kab. Pemalang