27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Segitiga Produksi Tingkatkan Kualitas KBM Mapel Produktif ATR

Oleh : Naroso, S.Pt., M.Si

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salah satu pengetahuan yang paling melekat di benak penulis ketika kuliah di Fakultas Peternakan Unsoed adalah perihal konsep segitiga produksi peternakan. Sampai sekarang saya belum tahu siapa yang menemukan konsep ini, padahal ini satu hal yang sangat menarik.

Konsep segitiga produksi ini sederhana dan sangat mengena buat kalangan usaha peternakan. Intinya jika mau sukses beternak, gunakan dan cermati 3 hal ini. Yaitu breeding, feeding, management. Tiga aspek ini harus seimbang dan seirama karena bentuk segitiganya harus sama sisi, bukan samakaki apalagi segitiga sembarang. Jika mutu genetik ternak kelas tinggi, maka dipastikan membutuhkan kualitas pakan tertentu dan manajemen pemeliharaan nomor satu.

Terinspirasi dengan konsep segitiga produksi yang simpel dan berlaku sepanjang masa (setidaknya sampai tulisan ini disusun), penulis mencoba mengadopsi konsep segitiga produksi ini untuk keperluan jalan sukses kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara. Penulis akan analogikan konsep ini menjadi konsep baru segitiga sukses KBM.

Pertama adalah breeding atau bibit, baik tidaknya perkembangan ternak dipengaruhi oleh bibit. Di dalam aspek kegiatan belajar mengajar di sekolah, bibit identik dengan talenta atau bakat. Semua siswa punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang tampak hebat dan terus terasah akan dikatakan sebagai bakat. Bakat ini menjadi modal yang bisa dipoduktifkan sesuai tujuan. Di dalam KBM di kelas, apabila diisi oleh siswa-siswa yang memiliki bakat, kelebihan dan kecerdasan yang baik, maka akan dapat meningkatkan kualitas KBM tersebut.

Kualitas KBM mapel produktif ATR di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara dipengaruhi oleh kualitas guru. Guru yang memiliki empat standar kompetensi (pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional) keahlian yang baik, akan mempengaruhi kualitas KBM tersebut.
Kedua adalah feeding. Dalam hal ini adalah pakan atau makanan. Suatu peternakan akan berkembang dengan baik apabila didukung oleh pakan yang berkualitas. Pemberian pakan yang berkualitas dapat mempercepat pertambahan bobot badan harian (PBBH) ternak tersebut, yang pada akhirnya bisa memberi keuntungan dalam perusahaan peternakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar feeding bisa dianalogikan sebagai : Pertama, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kedua, sarana dan prasarana yang ada di dalam kelas atau sekolah tersebut.

Ketiga adalah manajemen. Di dalam sebuah perusahaan peternakan, manajemen meliputi : perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan koreksi. Manajemen yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan hasil yang masimal.

Di dalam kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Pakis Aji Jepara siswa kelas XI ATR1 menurut penulis dapat dianalogikan sebagai penguasaan kelas. Penguasaan kelas yang baik akan memberikan dampak yang baik, begitu sebaliknya apabila guru kurang dapat menguasai kelas maka pembelajaran menjadi kurang kondusif. Dampak tersebut tidak hanya dirasakan oleh guru, siswa juga merasakan dampaknya. Penguasaan kelas yang baik akan berdampak pada siswa yaitu : Pertama, siswa merasa nyaman dalam mengikuti pelajaran. Kedua, siswa lebih aktif dalan kegiatan pembelajaran. Ketiga, siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya. Keempat, siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Penguasaan kelas yang baik akan memberikan dampak yang positif kepada guru yaitu pertama, guru lebih menikmati dalam menyampaikan materi. Kedua, guru dapat menyelesaikan materi sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

Ketiga komponen dalam segitiga produksi apabila dilaksanakan dengan baik maka kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas akan meningkat. Kualitas pembelajaran yang baik pada akhirnya akan memberikan dampak peningkatan prestasi belajar siswa. (kb4/lis)

Guru Agribisnis Ternak Ruminansia SMKN 1 Pakis Aji Jepara


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya