28.4 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Dengan Snowball Throwing Berpendapat Siapa Takut?

Oleh : Rina Purwantini, S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menyenangkan dan berisi pengalaman belajar yang tidak mudah dilupakan seharusnya terjadi suatu hubungan interaksi secara aktif antara guru dan siswa. Agar tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai. Siswa diberi kesempatan untuk dapat berkreasi dan mengemukakan pendapat.

Tetapi kenyataan di lapangan guru masih menguasai sendiri (teacher centre) dalam proses KBM, guru kurang melibatkan siswa. Sehingga siswa cenderung pasif dan malu ketika disuruh berpendapat. Situasi ini juga terjadi pada kelas VI SD Negeri 2 Jampiroso, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung mata pelajaran PAIBP pada pokok bahasan “Menerima Qadha dan Qadar”. Sehingga diperlukan suatu upaya agar siswa menjadi aktif dan berani mengemukakan pendapat.

Dari pengalaman di atas guru mencoba salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan berani mengemukakan pendapat adalah dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing. Pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing merupakan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep materi yang cukup sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi tersebut (Budiyanto, 2016). Proses pelaksanaan model pembelajaran snowball throwing pembentukan siswa menjadi beberapa kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Metode pembelajaran snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif dalam penerapannya semua siswa terlibat aktif. Pembelajaran snowball throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya walaupun metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan penjelasan dari guru secara jelas dan terperinci.

Kelebihan dari model pembelajaran snowball throwing (ST) antara lain : melatih kesiapan siswa, saling memberikan pengetahuan. Adapun langkah-langkah pembelajaran snowball throwing menurut Budiyanto (2016:131) antara lain guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi. Masing-masing ketua kelompok ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kertas yang berisi pertanyaan tersebuat dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian. Selanjutnya evaluasi dan penutup.

Setelah guru mempraktikkan model pembelajaran snowball throwing pembelajaran menjadi menyenangkan, siswa lebih aktif dan berani mengemukakan pendapat. Sehingga lebih hidup dan tercapai tujuan pembelajaran hal itu ditunjukkan dengan evaluasi hasil belajar hampir 95 persen siswa memperoleh nilai di atas KKM. Selain itu yang lebih penting pembelajaran lebih bermakna sehingga pengalaman belajar siswa akan membekas dan tidak mudah lupa. (pm2/lis)

Guru PAI SDN 2 Jampiroso, Kec. Temanggung, Kabupaten Temanggung


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya