RADARSEMARANG.COM, ILMU pengetahuan alam (IPA) atau sains merupakan disiplin ilmu yang terdiri atas physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Mata pelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tapi merupakan proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangannya lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA Kelas VI KD 3.3 (Rotasi dan Revolusi Bumi), mencakup tentang pengetahuan peristiwa rotasi dan revolusi bumi, dan memahami hal-hal yang menyebabkan perbedaan musim akibat dari revolusi bumi.
Aktivitas pembelajaran IPA yang berlangsung di kelas VI SDN 01 Krompeng, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, pada materi Rotasi dan Revolusi Bumi cenderung sulit untuk mencapai ketuntasan. Karena siswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang kurang antusias dalam belajar fisika pada materi tersebut. Mereka menganggap materi itu sulit. Sehingga dibutuhkan penggunaan media pembelajaran yang bisa menumbuhkan minat belajar siswa.
Metode diskusi dengan teknik Tutor Sebaya (Peer Tutoring) ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang memiliki daya serap tinggi. Siswa tersebut mengajarkan materi/latihan kepada teman-temannya yang belum paham. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajari. Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan lain-lain. Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antarpeserta didik. Hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja sama. Di sisi lain, belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat atau nilai dan perubahan kemampuannya, yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
Penggunaan metode diskusi tutor sebaya sudah sesuai dengan materi dan dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Bahkan dapat menarik perhatian dan minat siswa lainnya. Ini selaras dengan karakteristik pembelajaran IPA yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Berdasarkan hasil analisis nilai dari penilaian harian pada materi Rotasi dan Revolusi Bumi di SDN 01 Krompeng, diperoleh rata-rata nilai siswa 85,7 dan siswa tuntas mencapai standar ketuntasan sebanyak 94,73 persen. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode diskusi dengan tutor sebaya menumbuhkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Siswa menjadi tidak jenuh atau bosan selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pun meningkat jika dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya. (gb1/ida)
Guru SDN 01 Krompeng, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan