RADARSEMARANG.COM, Di tengah pandemi yang terus melaju, dunia pendidikan harus terus mendapatkan perhatian khusus agar tidak terdampak buruk. Melihat dari kacamata umum sekarang ini, pandemi Covid-19 banyak menimbulkan ancaman bagi dunia pendidikan. Namun dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Sehingga ancaman dapat diubah menjadi dampak peluang untuk memajukan dunia pendidikan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan membuka peluang bagi pendidik untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Berbagai produk pembelajaran berbasis teknologi informasi diciptakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satunya media pembelajaran online yang dikenal dengan e-learning.
Salah satu perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan adalah perubahan paradigma pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered learning) menjadi pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered learning).
Pembelajaran berorientasi kepada siswa (student centered learning) ini, tidak lagi memposisikan siswa sebagai objek belajar, sebaliknya, siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, keberhasilan siswa dalam pembelajaran sangat dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa itu sendiri.
Pembelajaran matematika diberikan secara online. Peserta didik berupaya melakukan adaptasi dalam menempuh berbagai model pembelajaran online. Berdasarkan Surat EdaranMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanakan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, menjelaskan pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa (Kemdikbud, 2020).
Pembelajaran daring memiliki keleluasaan waktu belajar, belajar kapanpun, dan di manapun (Isman Dewi, 2020). Interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran daring dapat dilaksanakan melalui plafon moodle seperti yang dilaksanakan di SMAN 1 Temanggung.
Moodle adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas digital” untuk mengakses materi-materi pembelajaran.
Dengan menggunakan moodle, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain. Moodle itu sendiri adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di-download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License). Beberapa aktivitas pembelajaran yang didukung oleh moodle antara lain chat, assignment, forum, kuis dan banyak fitur-fitur lainnya (Husanah 2014, Kurniawan 2009).
Moodle mendukung pendistribusian paket pembelajaran dalam format SCORM (Shareble Content Object Reference Model). SCORM adalah standar pendistribusian paket pembelajaran elektronik yang dapat digunakan untuk menampung berbagai macam format materi pembelajaran, baik dalam bentuk teks, animasi, audio dan video.
Dengan menggunakan format SCORM maka materi pembelajaran dapat digunakan dimana saja pada apalikasi e-learning lain yang mendukung SCORM.
Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dibutuhkan suatu pembelajaran yang efektif (Rusman 2010). Salah satu bentuk media ajar yang dewasa ini banyak digunakan dan memanfaatkan teknologi (internet) adalah e-learning. Menurut (Harley, Darin E, 2001) e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet.
Ditinjau dari aspek penggunaan media pembelajaran. Yaitu kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kemudahan dalam penggunaan, efektivitas waktu, dan kesesuaian taraf berpikir siswa dengan media pembelajaran yang digunakan. Media e-learning dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Sehingga diharapkan dengan media ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. (pm1/lis)
Guru Matematika SMAN 1 Temanggung