RADARSEMARANG.COM, Promosi sebuah produk atau jasa kadang kala harus dikemas dalam bentuk penyajian yang menarik dan mudah dipahami bagi khalayak umum. Salah satu media yang sering dipakai dalam menyampaikan sebuah promosi tersebut adalah melalui “poster”. Poster adalah salah satu perangkat promosi dan pemasaran yang dicetak satu sisi pada selembar kertas berukuran besar tanpa lipatan, yang umumnya digunakan untuk mempromosikan suatu kegiatan, event, acara, ataupun mempromosikan suatu produk, jasa, bisnis, maupun usaha.
Dalam pembuatan poster sendiri bisa dilakukan dan dipraktikkan oleh berbagai kalangan dari semua umur. Pada dasarnya poster hanya memuat bahasa yang singkat yang mudah dipahami akan tetapi harus tetap berisi dengan tetap bersinggungan dengan bentuk gambar yang ditampilkan dalam poster. Untuk media pembuatan poster harus menggunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek dan untuk ukuran poster juga baiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta target pembacanya.
Dapat disimpulkan apabila media poster tersebut mampu menarik minat dan bakat siswa/siswi dalam mengembangkan minat dan bakat mereka melalui pengembangan pola pikir kreatif dan inovatif dalam bidang seni budaya, khususnya bidang seni rupa itu sendiri. Hal inilah yang mulai saat ini diterapkan oleh guru seni budaya di SMP Negeri 3 Boyolali, dengan mengajak para siswanya untuk belajar menuangkan daya kreatif dan inovatif melalui media gambar dan tulisan/poster. Dimulai dengan melatih pembuatan poster dengan tema lingkungan sekitar, dengan membiarkan para siswa terlebih dahulu melakukan pengamatan di sekitarnya untuk kemudian dijadikan tema dalam poster yang akan dibuat.
Media yang digunakan oleh guru dalam pembuatan poster di SMP Negeri 3 Boyolali sebelum pandemi covid-19 masih menggunakan media kertas. Akan tetapi karena masa sekarang yang tidak memungkinkan untuk melakukan tatap muka, maka dalam metode pembuatan poster bisa menggunakan media elektronik dengan bantuan perangkat lunak/software khusus untuk desain, misalnya coreldraw, dan photoshop. Salah satu keunggulan menggunakan fitur ini adalah para siswa/siswi mampu mengekplorasi lebih dalam lagi perihal dunia desain dengan disuguhkan berbagi macam perintah dalam software yang bisa memberikan kemudahan dalam pembuatan desain supaya lebih menarik. Akan tetapi dengan segala kemudahan yang ditawarkan tersebut, tidak semua para siswa/siswi bisa mengikuti, dikarenakan keterbatasan fasilitas yang ada, karena tidak semua siswa/siswi SMP Negeri 3 Boyolali memiliki alat penunjang berupa laptop atau PC. Sehingga kemungkinan ini hanya bisa dilakukan sebagai opsi tambahan para siswa/siswi.
Maka dari itu, selain menggunakan bantuan perangkat lunak. Siswa/siswi SMP Negeri 3 Boyolali masih bisa menggunakan media kertas dan pensil warna. Hal ini sudah berhasil diterapkan guru seni budaya di salah satu kelas, yakni kelas 8E dengan memberikan alternatif pilihan sesuai kemampuan para siswa-siswinya dalam menuangkan kreativitasnya melalaui berbagai macam media. Hasilnya cukup efektif, karena sebagian siswa yang memiliki fasilitas pribadi berupa laptop/PC mampu mengeksekusi imajinasinya dengan bantuan software yang ada, begitupun dengan siswa yang belum memiliki perangkat pembantu juga mampu mengimbangi dengan membuat sebuah poster yang hasil akhirnya tidak kalah dengan poster bantuan software/printing
Pada dasarnya pembuatan poster dalam mata pelajaran seni budaya tidaklah sulit untuk dipraktikkan. Untuk konsep dan media bisa menggunakan apa saja yang ada disekitar kita. Yang terpenting dalam poster hanyalah apa yang disajikan haruslah muda dipahami dan menarik para target pembaca/audience untuk melakukan suatu ajakan atau perintah yang di-visualisasikan dalam poster. (ti1/ton)
Guru Seni Budaya SMP Negeri 3 Boyolali