26 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Permasalahan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Oleh: Eri Kuntarto, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, DI tengah merebaknya kasus covid-19 (virus corona), pemerintah menganjurkan agar masyarakat tetap berada di rumah. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak terjangkit virus mematikan ini. Anjuran ini tentu sangat berdampak pada pembelajaran yang biasanya dilakukan di luar rumah. Bagi para pelajar, semua pembelajaran dialihkan ke pembelajaran online (Daring).

Pembelajaran online ini memerlukan laptop atau handphone yang harus terhubung dengan jaringan internet. Teknik pembelajaran ini di pilih karena memiliki berbagai kelebihan yang dirasa bisa menjadi solusi dari maraknya covid-19 ini. Kelebihan utama yang dapat dirasakan dalam pembelajaran online ini yaitu fleksibel dalam hal waktu dan tempat, dan hal ini sangat bagus bagi para pelajar yang sekarang harus belajar walau tetap berada dirumah.

Menurut Sutanto L. C (2009:187), kelebihan pembelajaran online diantaranya adalah : Tersedia 24 jam, Lebih mudah di serap, Jauh lebih ringkas, dan Jauh lebih efektif dalam biaya.
Penerapan belajar online ini telah berlangsung selama kurang lebih satu bulan. Awalnya pembelajaran ini berjalan dengan lancar, namun seiring berjalannya waktu muncul beberapa masalah serta keluh-kesah dari para pelajar. Salah satunya yaitu masalah jaringan internet.
Hal ini merupakan salah satu masalah yang sedikit fatal, karena jaringan internet merupakan kunci utama dalam melakukan pembelajaran ini. Seperti yang kita ketahui bahwa pelajar sudah banyak yang pulang ke kampung halaman dikarenakan pembelajaran di alihkan ke rumah masing-masing.

Banyaknya tugas dari para guru sering kali menjadi keluh kesah dalam pembelajaran online. Seperti yang kita ketahui bahwa saat belajar di kelas, pembelajaran tidak selalu tentang tugas. Di kelas, para guru mengisi pelajaran dengan penjelasan materi ataupun tentang diskusi kelompok. Di sisi lain, para pelajar juga mengeluh akan ketidak jelasan materi serta tidak terkontrolnya kelas dalam pembelajaran online.

Alangkah tidak bijaknya apabila para pelajar menyalahkan para guru karena masalah ini. Maka dari itu, seyogyanya para guru harus memiliki 8 kompetensi pengajar menurut Helmiyati (2013 : 43), diantaranya yaitu : Menguasai dan Update Terhadap Perkembangan Internet. Lebih Menguasai Ilmu Pengetahuan Pokok dan Pendamping. Kreatif dan Inovatif Dalam Menyajikan Materi. Mampu Memotivasi Siswa. Kemampuan dalam Desain Pembelajaran Online. Kemampuan Mengelola Sistem Pembelajaran Online. Ketepatan dalam Pemilihan Bahan Ajar Online Learning. Kemampuan dalam Mengontrol Proses Pembelajaran.

Apabila para guru memenuhi kompetensi ini, pelajar akan lebih mudah dalam memahami pembelajaran karena materi yang diberikan terkesan menarik dan terstruktur. Para pelajar juga tidak merasa terbebani dengan tugas jika guru dapat mengelola serta mengontrol sistem belajar.
Jadi menurut saya, metodepembelajaran online ini adalah anjuran yang bagus dari pemerintah dalam mencegah penyebaran virus. Agar pembelajaran ini berjalan dengan lancar, para guru harus memenuhi kompetensi yang telah di paparkan diatas. Para pelajar juga dituntut untuk mandiri dan kreatif dalam mengerjakan tugas, serta dapat berpikir kritis dalam mencari referensi di internet. Seperti di SMPN 3 Ampelgading.

Dalam perkembangannya di zaman sekarang ini, mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan melalui telepon seluler. Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat dirasakan di kalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar rendah maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan. Hal inilah yang sangat mengkhawatirkan dalam dunia pendidikan. Banyak masalah yang ditimbulkan jejaring sosial di kehidupan nyata, terlebih dampak nyatanya pada dunia pendidikan. (ag1/zal)

Guru Bahasa Indonesia SMPN 3 Ampelgading


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya