Beberapa alasan dipilihnya youtube sebagai media untuk menempatkan video pembelajaran adalah sebagai berikut : pertama, siswa bisa memutar ulang video pembelajaran kapan saja (fleksibel) sehingga akan lebih mudah dalam mengatur waktu belajar.
Kedua, youtube merupakan media sosial dalam bentuk video yang paling populer dikalangan masyarakat.
Ketiga, kuota yang digunakan untuk mengakses youtube kecil, misalnya untuk mengakses youtube dengan kualitas gambar 360p dalam waktu 10 menit hanya membutuhkan kuota sebesar 53 MB (sumber : tekno.kompas.com).
Dari beberapa faktor itulah yang mendasari pemilihan youtube sebagai referensi sumber belajar lainnya yang interaktif.
Video pembelajaran bisa dibuat sendiri atau menggunakan yang sudah ada di youtube. Namun biasanya video yang sudah ada di youtube tidak sesuai yang kita harapkan.
Isi materi yang disampaikan kurang atau melebar tidak sesuai tema, durasi yang terlalu panjang atau terlalu singkat, atau bahkan dari video dan audio yang tidak jelas. Agar video pembelajaran sesuai dengan keinginan kita, sebaiknya dibuat sendiri.
Pada saat pengambilan gambar untuk video pembelajaran, perlu diperhatikan obyek yang di rekam, misal jangan terlalu dekat ataupun terlalu jauh. Posisi kamera untuk mengambil gambar yaitu landscape.
Tambahan animasi menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang menonton video pembelajaran.
Volume audio yang terjaga, tidak terlalu kecil dan terlalu besar, begitu juga volume penyaji harus stabil, tidak naik turun, dan aksen berbicara yang jelas serta menggunakan bahasa yang baku.
Setelah video dibuat, maka langkah selanjutnya adalah mengunggah video tersebut di youtube. Perlu waktu beberapa menit, bahkan jam, tergantung dari besar ukuran video, dan kecepatan koneksi internet kita.
Video yang sudah diunggah bisa dikolaborasikan dengan beberapa materi dalam bentuk buku pdf, screenshoot gambar – gambar pendukung dan link lainnya pada google classroom.
Video pembelajaran ini diterapkan dalam Pokok Bahasan Elemen – Elemen Masyarakat Digital pada Kompetensi Dampak Sosial Informatika.
Terlihat ada peningkatan kehadiran siswa di google classroom, banyak siswa yang menonton video, dilihat dari view di youtube. Hal ini menandakan adanya motivasi belajar siswa yang meningkat.
Pada saat tatap muka virtual menggunkaan google meet diberikan pertanyaan secara aklamasi, ternyata banyak siswa yang bisa menjawab bahkan bisa mengembangkan jawabannya, tidak hanya sama persis seperti yang ada di video.
Begitu juga dengan hasil evaluasi berupa kuis menggunakan google form, hanya 10 persen siswa yang nilainya di bawah KKM.
Dengan adanya video pembelajaran di youtube bisa menjadi solusi pembelajaran daring interaktif, menarik dan mudah dimengerti serta menghemat kuota data internet.
Sehingga motivasi dan prestasi belajar meningkat dibandingkan hanya menggunakan tatap muka virtual saja. (ag1/zal)
Guru TIK SMPN 2 Pemalang
