RADARSEMARANG.COM, Guru perlu memiliki kemampuan membuat perencanaan pembelajaran berupa desain pembelajaran. Pembelajaran menyenangkan menjadi hal utama dalam setiap desain pembelajaran. Meskipun pada implementasinya tidak mudah, sebagaimana dialami penulis dikelas IV (empat) SD Negeri 01 Bodeh masih ada beberapa siswa yang tidak bersemangat ketika mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Hal ini menjadi perhatian penulis untuk menciptakannya. Penulis menerapkan metode demonstrasi dalam materi jenis cedera dan cara penanggulangannya di kelas IV.
Materi jenis cedera memuat kompetensi dasar pada ranah pengetahuan memahami jenis cedera dan cara penanggulangannya secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan sehari-hari. Ranah ketrampilan mendemonstrasikan cara penanggulangan jenis cedera secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator capaian belajarnya bahwa siswa mampu mengidentifikasi jenis cedera dan cara penanggulangannya secara sederhana serta siswa mampu mempraktikan cara penanggulangan jenis cedera secara sederhana.
Menurut Muhibbin Syah (2013: 22) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Suaedy (2011) metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan suatu proses atau kegiatan.
Tujuan penerapan metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu seperti mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan — keterampilan fisik dan motorik, mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan para siswa secara bersama – sama.
Langkah –langkah model pembelajaran demonstrasi pada materi jenis cedera dan cara penanggulangannya di kelas IV pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan sebagai berikut, pertama guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi –motivasi kesuksesan belajar. Pada pemberian motivasi guru bisa menceritakan kisah sukses tokoh dalam bentuk narasi atau gambar atau video. Setelah itu guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. Kemudian, guru menyajikan gambaran sekilas materi jenis cedera dan cara penanggulangannya. Selanjutnya, guru menyiapkan bahan dan alat penanggulan cedera sebelum guru mendemonstrasikan kelas sudah dibentuk menyerupai huruf U atau membentuk lingkaran. Lalu, guru mendemonstrasikan dengan memanggil 2 (dua) siswa untuk menjadi korban dan membantu menanggulangi. Selama guru melakukan demonstrasi guru meminta untuk menganalisa dan mengamati dengan seksama apa yang disampaikan, mencatat hal –hal penting. Setelah itu, guru membentuk beberapa kelompok dengan tiap kelompok berjumlah 3 (tiga) orang untuk mendemonstrasikan dan menjelaskan jenis cedera dan cara penanggulangannnya. Lalu, guru mempersilakan siswa atau kelompoknya untuk mengajukan pertanyaan atau komentar terhadap apa yang didemonstrasikan. Setelah itu, guru meminta kelompok yang berjumlah 3 (tiga) orang untuk mendemonstrasikan sesuai guru yang telah dilakukan melalui undian. Lalu, siswa atau kelompok lain memperhatikan demonstrasi dan memberikan komentar. Terakhir, guru melakukan penilaian dan memberikan kesimpulan materi pembelajaran.
Metode demonstrasi memiliki kelebihan sebagaimana penulis amati diantaranya perhatian murid dapat dipusatkan, dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama, lebih ekonomis dalam jam pelajaran, siswa lebih mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan, persoalan yang menimbulkan pertanyaan dapat di perjelas pada saat proses demonstrasi serta kelas menjadi hidup dan menyenangkan. (pg2/ton)
Guru PJOK SD Negeri 01 Bodeh
