26 C
Semarang
Thursday, 19 June 2025

Asyiknya Belajar Pemahaman Q.S. Al Maun dengan Metode Demonstrasi

Oleh : Inzuliyati Ma’rifatinnur, S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis dengan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, serta dana, panca indera, otak, dan anggota tubuh lainnya. Demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan sebagainya.

Belajar akan berlangsung sesuai tujuan bila menggunakan media dan metode yang tepat serta menarik. Seperti pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi menarik manakala tidak sekadar teori namun praktik yang mudah dipahami dan dalam situasi yang menyenangkan.

Ddi kelas V SD Negeri Salit, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam terdapat siswa yang kesulitan memahami materi dan tampak bosan mengikuti pembelajaran. Maka, penulis menggunakan metode demonstrasi pada materi pembelajaran Q.S .Al Maun.

Tujuan pembelajaran dari materi pemahaman Q.S. Al Maun bahwa siswa dapat memahami isi dan terjemah Qs. Al Maun, siswa dapat memahami kandungan Qs. Al Maun. Dan menuliskan lafad dari Qs. Al Maun. Serta dapat membaca Qs. Al Maun dengan tartil.

Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada siswa.

Menurut Roestiyah, N (2008: 80), metode demonstrasi adalah salah satu metode mengajar dimana guru atau narasumber menunjukkan atau memperagakan suatu proses kepada peserta didik atau sisiwa. Menurut Sanjaya W (2006: 152) demonstrasi merupakan metode dalam pembelajaran dengan menunjukkan kepada sisiwa tentang proses, situasi, maupun benda tertentu baik asli maupun tiruan. Dengan metode ini siswa dapat dengan lebih mudah menerima materi karena lebih konkret.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode demonstrasi di antaranya demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tidak bisa diamati dengan saksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas, demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas yang siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.

Guru harus dapat memperagakan demonstrasi dengan sebaik-baiknya. Karena itu guru perlu mengulang-ulang peragaan di rumah dan memeriksa semua alat yang akan dipakai sebelumnya sehingga sewaktu mendemonstrasikan di depan kelas semuanya berjalan dengan baik.

Langkah-langkah pembelajaran materi pemahaman Q.S.Al Maun pada kelas V dengan metode demonstrasi sebagai berikut: pertama, guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi yang membakar semangat siswa. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Setelah itu, guru menyajikan gambaran sekilas materi Q.S. Al Maun.

Dalam penyajian materi guru membacakan dan menerjemahkannya. Kemudian, menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan. Alat berupa Alquran, papan, mike dan speaker active. Guru menjelaskan kegunaan alat-alat tersebut sebelum melakukan demonstrasi. Selanjutnya, guru menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya. Lalu, tiap siswa mengemukakan pertanyaan dan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan. Terakhir, guru membuat kesimpulan materi pembelajaran dan melakukan refleksi.

Manfaat pembelajaran dengan metode demonstrasi ini siswa dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati. Perhatian siswa akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan. Jadi proses siswa akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian siswa kepada masalah lain. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan. Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan konkret dan dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa. Karena ikut serta berperan secara langsung. (ce2.4/lis)

Guru PAI SD Negeri Salit, Kajen, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya