32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Upaya Optimalisasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum

Oleh : Umi Nuryati S.Pd.I

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PENDIDIKAN Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah umum sejak sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi mempunyai peranan strategis dan signifikan. Terutama dalam membentuk peserta didik menjadi manusia beriman, berilmu, dan berkepribadian muslim sejati.

Dalam pandangan beberapa penulis, setidaknya ada tiga alasan penting mengoptimalkan pendidikan Islam di sekolah, yaitu pertama, peserta didik aset terbesar umat Islam di sekolah, sebab jumlah generasi muda Islam di sekolah jauh lebih besar jika dibandingkan dengan generasi muda Islam dan madrasah atau pesantren. Kedua, alokasi mata pelajaran PAI yang diajarkan di sekolah sangat terbatas yang tidak mungkin dapat menyelesaikan materi PAI secara menyeluruh dan utuh. Ketiga, jika PAI kurang mendapat perhatian di sekolah, maka dikhawatirkan terjadinya dikotomi antara ilmu dan agama.

Pelaksanaan PAI adalah tugas dan tanggung jawab bersama semua guru. Artinya bukan hanya tugas dan tanggung jawab guru agama, melainkan guru-guru bidang studi yang lainnya. Guru-guru bidang studi yang lain bisa mengintegrasikan pendidikan agama ketika memberikan pelajaran bidang studi. Dari hasil pendidikan agama yang dilakukan secara bersama-sama ini, dapat membentuk pengetahuan, sikap, perilaku, dan pengalaman keagamaan yang baik dan benar. Peserta didik akan mempunyai akhlak mulia, perilaku jujur, disiplin, dan semangat keagamaan sehingga menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya optimalisasi PAI diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia termasuk penataan PAI. Gambaran umum tentang optimalisasi PAI di sekolah belum memenuhi harapan-harapan. Terutama dalam peningkatan kualitas PAI di sekolah yang menjadikan agama sebagai benteng moral bangsa. Kondisi ini dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu sumber daya guru.

Guru PAI seharusnya tampil menunaikan tugasnya bukan semata-mata didasarkan atas formalitas kewajibannya. Harusnya didorong oleh panggilan jiwa dan kesadaran nurani muslimnya untuk menyampaikan dan menghadirkan Al-Islam lebih banyak dan lebih baik. Untuk itu diperlukan upaya dan usaha nyata melalui program terpadu untuk meningkatkan jumlah dan mutu guru PAI di semua jenis dan jenjang pendidikan

Menurut Arifin (2000) guru Indonesia dipersyaratkan mempunyai, 1) dasar ilmu yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap tekhnologi dan ilmu pengetahuan. 2) Penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praksis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu praksis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka. Pendidikan merupakan proses yang terjadi dilapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan hendaknya diarahkan kepada praksis pendidikan masyarakat Indonesia. 3) Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan, profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan berkesinambungan antara LPTK dengan praktek Pendidikan. Oleh karenanya, penugasan studi banding ke luar daerah dan bahkan ke luar negeri perlu dilakukan sebagai salah satu contoh program peningkatan dan memperluas wawasan, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran yang lainnya.

Oleh karena itu upaya optimalisasi PAI harus dilakukan dengan mengoptimalkan fungsinya dan memaksimalkan program dan kegiatannya dengan upaya sebagai berikut, 1) kerjasama atar teman sejawat di sekolah, 2) tersedianya sarana pendukung, 3) dukungan dari pihak-pihak yang berkompeten, 4) menerapkan pengintegrasian PAI ke dalam mata pelajaran umum, dan 5) melakukan evalusi.
Upaya optimalisasi PAI harus menjadi agenda pemikiran bagi guru PAI dan guru bidang studi lainya di sekolah-sekolah umum, sehingga apa yang diharapkan dari tujuan pendidikan agama Islam bisa terwujud. (*)

Guru SDN 01 Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya