RADARSEMARANG.COM, BIMBINGAN dan konseling (BK) merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada siswa yang berhubungan dengan kepribadiannya dan prosesnya dilakukan oleh orang dewasa. Proses adalah perubahan atau serangkaian tindakan atau peristiwa selama beberapa waktu menuju hasil tertentu. Dikatakan sebagai suatu proses sosial dalam bimbingan dan konseling karena di dalam proses pemberian bantuan kepada siswa terdapat hubungan antara individu yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, semua yang terlibat dalam proses bimbingan dan konseling besar kemungkinan mengalami perubahan, karena proses bimbingan dan konseling merupakan suatu sarana atau media yang tidak mungkin dielakkan lagi.
Salah satu tugas seorang guru BK dalam dunia pendidikan adalah membantu perubahan tingkah laku siswa dalam menanggulangi sikap yang menyeleweng atau kenakalan menuju kondisi yang adequate. Sehingga guru BK dibutuhkan dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan formal, terutama dalam membimbing peserta didik pada tingkat SMP. Di mana pada tahap pendidikan SMP, anak berada pada tahap perkembangan remaja.
Masa remaja juga dikenal dengan masa peralihan dari masa sekolah menuju masa pubertas, di mana seorang anak yang telah besar sudah ingin berlaku seperti orang dewasa, tetapi dirinya belum siap termasuk kelompok orang dewasa. Pada masa ini, seorang anak mulai aktif mencapai kegiatan dalam rangka menemukan dirinya (akunya), serta mencari pedoman hidup, untuk bekal kehidupan mendatang. Kegiatan tersebut dilakukannya penuh semangat menyala-menyala, tetapi ia sendiri belum memahami akan hakikat dari sesuatu yang dicarinya itu.
Kebutuhan bimbingan, pengarahan dan pengawasan yang dilakukan secara ektra pada fase remaja, dikarenakan fenomena perkembangan teknologi sekarang. Kemajuan masyarakat modern yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan teknolagi, namun tidak mampu menumbuhkan moralitas (akhlak mulia) umat Islam. Hal itu secara spesifik terbukti di negara kita Indonesia. Kebohongan, korupsi, tawuran terjadi di mana-mana, dan kenakalan-kenakalan lainnya yang sering dilakukan oleh para muda-mudi. Gejala kemorosotan moral itu tidak hanya terjadi pada orang dewasa. Namun pada tunas-tunas muda atau remaja Islam, gejala itu sudah terlihat jelas. Gaya kebarat-baratan menjadi kiblat dalam bertindak seperti pergaulan, pakaian dan lain-lain.
Oleh karena itu, untuk menjaga generasi muda ke depan dibutuhkan suatu kerja sama antara lembaga pendidikan tempat anak mendapatkan berbagai variasi ilmu yang disajikan atau disampaikan secara sistematis dengan pihak orang tua. Salah satu tugas orang tua sebagai pendidik di rumah adalah menanamkan aqidah islamiyah yang kuat untuk membentengi perubahan tingkah laku anak, terutama di zaman yang serba teknologi. Dalam perihal kerja sama antara pihak sekolah, khususnya guru BK dengan orang tua, dilakukan supaya kenakalan yang marak terjadi pada remaja dapat diminimalkan.
Berdasarkan kenyataan yang ada di SMPN 2 Suruh menunjukkan terdapat kenakalan-kenakalan siswa sebagai mana yang telah disebutkan di atas. Adapun beberapa kenakalan yang ada di SMPN 2 Suruh di antaranya adalah siswa yang perokok, kemudian gaya atau style, baik dari segi kerapian seragam dan gaya rambut. Juga terdapat siswa yang membolos dari jam pelajaran yang sedang berlangsung, dan beberapa kenakalan lainnya. Kenakalan-kenakalan tersebut tidak bisa dibiarkan tanpa ada tindakan dari pihak sekolah, terutama guru BK.
Jika kenakalah tersebut dibiarkan, maka akan menjadi habit bagi siswa, dan ditakutkan akan timbul persepsi dari siswa bahwa hal yang mereka lakukan adalah suatu hal yang wajar. Selain pihak, sekolah yang mepunyai kewajiban untuk membenahi kenakalan yang dilakukan siswa, namun ada lagi yang lebih mempengaruhinya, yaitu orang tua. Dalam pemasalahan kenakalan yang dilakukan oleh siswa tidak akan berubah atau berkurang tanpa ada kerja sama antara pihak sekolah dengan orang tua, terutama guru BK. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama antara guru BK dan orang tua dalam menangani kenakalan siswa. (*/zal)
Guru SMPN 2 Suruh, Kabupaten Semarang