27 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Ketagihan Belajar Tembang Dolanan dengan Metode Demonstrasi

Oleh : Sri Mulyanti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Paradigma baru pembelajaran di sekolah seharusnya memberi ruang yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk berekspresi seperti kita mendapatkan itu pada masa kanak-kanak. Hakikat pembelajaran akan mudah terpenuhi dengan mengubah paradigma lama yang kaku – tekstual menuju fleksibel-kontekstual sesuai kebutuhan peserta didik.

Semua itu bisa dicapai dengan penyusunan RPP yang kaya dengan media, strategi dan model pembelajaran yang menyenangkan. Belajar tidak harus dalam suasana sunyi senyap. Belajar boleh ramai, bahkan untuk mata pelajaran tertentu ramai hukumnya wajib. Belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Komunikasi memerlukan tindakan verbal untuk mengekspresikan perasaan dan gagasan melalui bahasa. Kalau kegiatan pembelajaran harus sunyi senyap, ekspresi, perasaan, dan gagasan tidak akan lahir dari peserta didik.

Pada pembelajaran KD Memahami tembang dolanan mata pelajaran tematik – bahasa Jawa, kelas I SDN Randusari Kecamatan Doro, rata-rata siswa kesulitan dalam menerima materi bahkan siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Penulis kewalahan menggunakan cara supaya mata pelajaran bahasa jawa disukai siswa.

Salah satu metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang sangat efektif, karena dapat membantu peserta didik untuk melihat secara langsung proses terjadinya sesuatu. Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan.

Menurut Aminuddin Rasyad, Metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan, mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas. Menurut J.J Hasibuan dan Mujiono, proses belajar mengajar, langkahnya sebagai berikut: pertama merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dan dicapai oleh siswa sesudah mendemonstrasikan lagu dolanan.

Kedua, mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan. Ketiga, alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal.

Keempat, jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas. Kelima, menetapkan garis-garis besar langkah-langkah cara menyanyikan lagu dolanan yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya. Keenam, memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.

Ketujuh, selama demonstrasi berlangsung, hal-hal yang harus diperhatikan: keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa. Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat melihat dengan jelas. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan seperlunya. Kedelapan, menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Siswa maju satu persatu untuk menyanyikan tembang dolanan.

Penerapan metode demonstrasi membuat peserta didik tertarik mengikuti pelajaran, siswa dapat praktik secara langsung atau memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Terbukti hasil belajar tembang dolanan berhasil dipraktikkan siswa dan meraih nilai rata-rata diatas KKM. (pg2/lis)

Guru Kelas I SDN Randusari, Kec. Doro, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya