RADARSEMARANG.COM, Banyak aspek kehidupan yang mulai ditata ulang dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sekolah sebagai tempat belajar harus dilakukan di rumah. Hal ini yang terkadang membuat stres orangtua dalam mendampingi belajar daring anak-anaknya.
Dr. Rasmitadila, S.T., M.Pd., lulusan Teknik Industri UII tahun 1994 yang sekarang menjadi dosen PGSD Universitas Djuanda dan Founder Rumah Inklusif mengatakan pendidikan menjadi hal yang tidak akan pernah mati. Poin besar pendidikan tidak hanya mengajar, namun juga mendidik.
Pendidikan pada dasarnya proses membantu manusia dalam mengembangkan diri, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan kreatif tanpa harus kehilangan identitas diri sebagai manusia.
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik atau pendidik dengan memanfaatkan sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan.Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku hasil belajar atau kompetensi pada peserta didk setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Kemajuan zaman menuntut para pendidik berpikir keras terhadap perkembangan. Terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan membawa perubahan dalam bidang pendidikan untuk menemukan inovasi-inovasi baru dalam proses pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang efektif.
Konsep belajar secara utuh diintegrasikan pengertian belajar dari perspektif psikologi dan pendidikan. Alasannya, perilaku belajar merupakan bidang telaah dari keduanya. Belajar menurut Bell Gretler (1986) dalam M. Ali Hamzah adalah proses yang dilakukan manusia dalam upaya mendapatkan aneka ragam kompetensi, skill dan sikap.
Produk kreatif dan kewirausahaan (PKK) adalah mapel yang baru mulai tahun 2017. Mapel PKK mengharuskan ada produk yang didesain berdasarkan kreativitas peserta didik. Didukung pembelajaran abad 21 seperti kreatif, critical thinking skill, komunikatif dan kolaboratif. Seberapa penting mapel PKK? PKK sekarang bukan seperti mapel yang lalu (KWU). Melainkan sudah masuk dalam mapel kompetensi keahlian (C3).
Model pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri 1 Ngablak dalam melaksanakan pembelajaran PKK menggunakan model discovery learning atau model pembelajaran penemuan. Model ini diartikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi ketika peserta didik tidak disajikan informasi secara langsung tetapi dituntut mengorganisasikan pemahaman mengenai informasi tersebut secara mandiri. Peserta didik dilatih terbiasa menjadi seorang saintis (ilmuan). Mereka tidak hanya sebagai konsumen, tetapi berperan aktif, bahkan sebagai pelaku dari pencipta ilmu pengetahuan.
Menurut Hosnan (2014:282), discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan. Melalui belajar penemuan, peserta didik juga bisa belajar berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi.
Menurut Veerman (2003) langkah-langkah pembelajaran dalam discovery learning antara lain orientation, hypothesis generation, hypothesis testing, conclusion dan regulation. Suherman dkk (2001:179) menyebutkan terdapat beberapa kelebihan atau keunggulan metode discovery learning yaitu peserta didik aktif dalam kegiatan belajar. Sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir. Peserta didik memahami benar bahan pelajarannya, sebab mengalami sendiri proses menemukannya.
Menemukan sendiri bisa menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorongnya melakukan penemuan lagi sehingga minat belajar meningkat. Peserta didik yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks. Kesimpulannya, discovery learning yang diterapkan dalam pembelajaran PKK di SMK Negeri 1 Ngablak merupakan metode yang efektif dan dapat meningkatkan peran peserta didik.
Peserta didik mempunyai kemampuan yang mencakup ranah kognitif yaitu pengetahuan dalam menjalani sebuah usaha. Ranah afektif yaitu perubahan sikap dari peserta didik untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses. Dan ranah psikomotor yaitu keterampilan peserta didik dalam pengelolaan usaha. (pm1/lis)
Guru Produktif Pemasaran SMKN 1 Ngablak, Kabupaten Magelang