RADARSEMARANG.COM, Pola pembelajaran IPS menekankan unsur pendidikan dan pembekalan pada peserta didik. Pembelajarannya tidak sebatas pada upaya menjejali peserta didik dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan. Melainkan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Agar peserta didik bisa memahami materi yang diajarkan, perlu strategi dan model pembelajaran yang tepat sehingga tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai. Salah satu model pembelajaran yang dipakai adalah Contextual Teaching and Learning atau pembelajaran kontekstual.
Menurut Wina Sanjaya (2005:109), pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata. Sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya pada kehidupan mereka.
Interaksi sosial menurut Soerjono Soekanto (1994:78) adalah sebuah proses sosial yang mempunyai hubungan dengan berbagai cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sikap. Baik sesama individu maupun kelompok tertentu, yang bertujuan untuk membangun sistem dalam sebuah hubungan sosial.
Sedangkan menurut Bimo Walgito (2013:57), interaksi sosial adalah hubungan antar individu satu dengan individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat hubungan yang saling timbal balik.
Dalam mata pelajaran IPS kelas VII materi interaksi sosial, penulis ingin memberikan suatu gambaran yang jelas kepada peserta didik bagaimana cara berinteraksi yang baik dan benar pada masa pandemi. Pengalaman penulis mengajar di SMP Negeri 3 Kedu Kabupaten Temanggung masih banyak dijumpai peserta didik yang belum mengindahkan anjuran pemerintah untuk selalu mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, memakai masker, jaga jarak atau social distancing ketika berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain.
Langkah awal dalam pembelajaran kontekstual guru mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan pemikirannya dalam melakukan kegiatan belajar yang bermakna dan berkesan. Serta memfasilitasi peserta didik untuk mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan yang baru saja diterima. Dengan bimbingan guru, peserta didik diajak untuk menemukan fakta dari permasalahan atau materi yang diberikan.
Selanjutnya guru memancing reaksi peserta didik untuk melakukan pertanyaan untuk mengembangkan rasa ingin tahunya. Setelah itu, guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi dan tanya jawab. Kemudian guru mendemonstrasikan ilustrasi/gambaran materi dengan model atau media yang sebenarnya. Langkah berikutnya peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan dan diakhiri dengan evaluasi. Yaitu menilai kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Evaluasi yang diberikan siswa untuk materi interaksi sosial adalah penilaian keterampilan dengan mengirimkan video tentang bagaimana berinteraksi pada masa pandemi yang benar. Penerapan pembelajaran kontekstual pada materi interaksi sosial tidak hanya mempermudah peserta didik memahami materi, akan tetapi yang lebih penting adalah peserta didik bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari atau kehidupan nyata.
Pada akhirnya peserta didik akan terbiasa dengan kebiasaan baru pada masa new normal dengan selalu mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, memakai masker, jaga jarak/social distancing ketika berinteraksi dengan orang lain dan selalu menghindari kerumunan. (pms1/lis)
Guru IPS SMPN 3 Kedu, Kabupaten Temanggung