RADARSEMARANG.COM, Kemajuan teknologi yang pesat seperti sekarang ini melekat pada anak muda. Mereka dituntut lebih keras lagi untuk bersaing di berbagai bidang. Di bidang pendidikan misalnya siswa dituntut lebih kreatif dan maju. Nilai-nilai semangat sumpah pemuda berlaku pula pada siswa siswi kelas VIII, SMP Negeri 5 Pemalang untuk melanjutkan sikap kepemudaan yang telah dilakukan oleh pendahulu bangsa.
Siswa dikenalkan materi Sumpah Pemuda agar mereka mengenal dirinya, dan bangsanya serta keanekaragaman. KD 3.5 memproyeksikan nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. KD 4.5 mengkaitkan hasil proyeksi nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan kehidupan sehari-hari.
Pada pasal 1 ayat 1 Undang- Undang No. 40 Tahun 2009, tentang Kepemudaan, mendefinisikan pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia enam belas tahun sampai tiga puluh tahun. Kemudian, pasal 1 ayat 2 menyebutkan kepemudaan adalah berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter, kapasitas aktualisasi diri dan cita-cita.
Kelas VIII belum dinyatakan pemuda namun semangat, potensi, karakter dan cita-cita harus dipupuk dan diterapkan mulai dari sekarang. Dengan belajar sungguh-sungguh, siswa menuntaskan proses belajar-mengajar di SMP hingga tingkat selanjutnya. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang serba maju berperan pada proses belajar mengajar di sekolah. Siswa dapat mempergunakan smartphone dengan berbagai aplikasi yang dipergunakan. Seperti sekarang ini penulis juga memberikan layanan pembelajaran yang melibatkan internet terdahap siswanya. Timbal balik dan tanggung jawab sebagai pemuda generasi bangsa dapat menyelesaikan tugas tugasnya dengan baik melalui Google Classroom, Google Form, Ms. Sway dan sebagainya. Jadi dengan layanan internet tersebut pembelajaran sekarang ini lebih maju, siswa dapat belajar dan melalui Zoom dan Google Meet.
Zaman dahulu kita agak sulit mengenal saudara sebangsa,karena terbatasanya media komunikasi, dan minimnya pengetahuan. Namun sekarang ini keberagaman adat, budaya, pengetahuan dapat dipermudah melalui sosial media, dan video call yang terdapat pada beberapa aplikasi di internet. Siswa-siswi yang tinggal beda pulau, dengan latar belakang sosial budaya berbeda-beda sekarang dapat dieratkan dan dipersatukan melalui media internet. Terasa persatuan dan kesatuan bangsa sekarang ini lebih dekat melalui video call melalui Zoom dan Google Meet.
Kegiatan positif di samping belajar, adalah mengikuti kegiatan memupuk rasa cinta tanah air dan patriot bangsa. Seperti aktif di OSIS, PMR, Pramuka, Paskibra, dan sebagainya.
Pemuda Indonesia harus mengenal dan mengetahui simbol-simbol negara yang telah dibangun pendahulu bangsa. Siswa mengenal dan mengamalkan simbol simbol tersebut dalam berbagai kegiatan. Terhadap bendera negara kita harus menjaga dengan baik. Mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Lambang begara burung garuda patut siswa pahami gambar pada perisai, mengandung lima sila pada dasar negara kita. Tiap jumlah bulu pada tubuh burung garuda mempunyai makna. Kaki garuda mencengkeram pita tertulis Bhinneka Tunggal Ika. Menyayikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya di kalangan siswa untuk menanamkan nasionalisme. Era boleh serba digital tetapi sikap patriotisme dan nasionalisme tetap ada di dalam dada pemuda Indonesia.
Pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya mengubah tabiat manusia atau peserta didik (Fredericj J. Mc Donald). Pemuda termasuk siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Pemalang harus selalu menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa yang bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia, memupuk rasa cinta pada tanah airnya. Semoga siswa dapat mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan diimbangi kemajuan teknologi, setelah mereka belajar pada sub tema nilai semangat Sumpah Pemuda. (ag1/lis)
Guru SMPN 5 Pemalang