RADARSEMARANG.COM, PROSES pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan secara daring dan tidak diperbolehkan dilaksanakan dengan tatap muka. Oleh karena itu, guru dituntut untuk berinovasi agar siswa dapat memahami materi dengan proses pemahaman konsep yang benar.
Pada pelajaran matematika, yang dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Hal itu disebabkan karena siswa menganggap matematika itu pelajaran sulit, membosankan dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Khusus pembelajaran bangun datar pada materi lingkaran jika guru hanya menggunakan buku pelajaran sebagai sarana belajar dengan metode ceramah akan membosankan bagi siswa. Akibatnya, siswa kurang memperhatikan, bermain sendiri dan tentunya nilai yang diperoleh tidak memuaskan. Hal itu ditandai dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Pembelajaran lingkaran yang saya ajarkan kepada siswa kelas VI SDN 01 Wonogiri menggunakan MML (Media Manipulatif dan Lagu), yaitu pembelajaran yang memanfaatkan media atau benda manipulatif di sekitar siswa berupa kertas, karton, kelereng, manik-manik dan lain-lain, serta menggunakan lagu untuk menghafal rumus lingkaran.
Adapun tahap pembelajaran yang dilakukan yaitu, guru mengirimkan video pembelajaran pembuatan juring lingkaran. Pertama, membuat lingkaran dengan jari-jari tertentu. Kedua, membagi daerah lingkaran menjadi 16 juring yang sama dengan jangka dan busur derajat. Ketiga, menggunting setiap juring yang dibuat. Keempat, menyusun juring-juring dengan bentuk pendekatan bangun datar yang digunakan. Pendekatan bangun datar yang digunakan adalah bangun datar persegi panjang. Kelima, dapat menemukan rumus keliling dan luas lingkaran dengan mengukur panjang sebagai keliling setengah lingkaran (phi kali r) dan lebarnya sebagai r.
Setelah menemukan rumus keliling dan luas lingkaran, agar memudahkan menghafal maka menggunakan lagu “Menghafal Rumus Lingkaran” dengan nada “Balonku Ada Lima.”
Adapun lafal lagunya sebagai berikut, “rumus-rumus lingkaran, rumus keliling dan luas, keliling dua phi er, phi kali de juga bisa, rumus-rumus lingkaran, rumus keliling dan luas, luas phi er kuadrat, seperempat phi de kuadrat.“
Setelah itu, siswa membuat video isinya mempraktikkan membuat juring, memotong juring, menyusun menjadi bangun persegi panjang dan mengukurnya serta membuat rekaman lagu “Menghafal Rumus Lingkaran.”
Menurut Muhsetyo dkk, 2007 menyebutkan bahwa media manipulatif dalam pembelajaran matematika adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan terutama untuk menjelasakan konsep dan prosedur matematika. Media ini merupakan bagian langsung dari mata pelajaran matematika dan dimanipulasikan oleh siswa yaitu dibalik, dipilah, dikelompokkan, atau diklarifikasikan.
Guru menggunakan media lagu karena sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Karakteristik siswa SD yaitu senang bermain sehingga membutuhkan media yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan menyenangkan.
Pembelajaran lingkaran menggunakan MML mempunyai kelebihan yaitu siswa dapat belajar secara mandiri dan menyenangkan. Adapun kekurangannya yaitu karena dilaksanakan secara daring, maka membutuhkan pengawasan oleh orang tua dan guru.
Kegiatan pembelajaran dengan MML ternyata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Terbukti dari hasil pengamatan sebanyak 90 persen siswa aktif dalam pembelajaran dengan mengirimkan hasil rekaman praktik membuat juring dan hasil penilaian mengalami kenaikan dari rata-rata nilai sebelumnya 45,50 menjadi 79,50. (ti1/ida)
Guru SDN 01 Wonogiri